Bagian 7

39.8K 2.6K 303
                                    

Author POV

Suasana tegang di dalam restoran itu sangat terasa begitu Salvia melihat Rafael datang dari pintu. Wajah lelaki itu tidak menggambarkan bahwa dia sangat merindukan Salvia melainkan hanya ada ekspresi kecewa dan marah yang bisa ia lihat. Salvia mencoba untuk tersenyum, dia sangat ketakutan untuk mendengar apa yang hendak Rafael sampaikan.

"Ka-kamu mau pesen makan dulu, Raf?"

"Gak perlu. Sekarang kamu kasih tau aku, sejak kapan kamu selingkuh dan sama siapa?"

Salvia menelan ludahnya karena gugup, bagaimana caranya mengatakan kalau ia sudah setahun ini menjalin hubungan dengan lelaki lain yang lebih tua darinya dan sudah memiliki istri. Rafael pasti akan mengecapnya sebagai wanita murahan yang tidak punya selera sama sekali.

"Rafa, aku bener-bener minta maaf. Aku gak bermaksud selingkuh dari kamu. Aku cuma--"

"Berapa lama dan sama siapa? Aku gak dateng ke sini buat dengerin permintaan maaf kamu," potongnya. Salvia menundukkan kepala, dia tidak punya alasan untuk berbohong apalagi mencoba menjelaskan kepada Rafael karena pada akhirnya pria itu tetap akan membencinya.

"Sudah setahun ini, Rafa. A-aku terpaksa banget karena aku bener-bener lagi butuh uang. Tapi bukan berarti aku pacaran sama kamu karena kamu kaya, gak kayak gitu Rafa... Hanya saja, waktu itu aku emang terpaksa."

"Terpaksa selama satu tahun? Kamu bercanda? Memangnya keluarga kamu punya hutang atau mama kamu masuk rumah sakit sehingga kamu mutusin buat minta uang sama lelaki lain dan jual diri? Jelasin sama aku!" tuntutnya. Terlihat sekali amarah di wajah Rafael dan itu tidak bisa ditutupi lagi.

"Aku... Rafa, tolong maafin aku. Aku janji gak bakal gitu lagi. Aku cinta sama kamu," pintanya.

"Cih, masih bisa bilang cinta? Menurut ku kesalahan kamu itu sudah sangat fatal, Salvia. Selama aku di Sydney, aku percaya sama kamu. Aku percaya kamu bisa menjaga cinta kita, tapi nyatanya di sini cuma aku yang berjuang tapi kamu gak begitu."

Salvia menggeleng keras, dia meraih tangan Rafael lalu menggenggamnya. "Aku cinta sama kamu, sumpah aku cuma khilaf, Rafa. Aku gak bisa cinta sama pria lain!"

Rafael melepaskan genggamannya. "Sudah berapa kali kamu tidur sama selingkuhan kamu?" tanyanya dan Salvia terdiam.

Rafael menghela napas lelah kemudian berkata,"Sepertinya sudah lebih dari satu kali. Kalau begitu, aku rasa gak ada alasan buat mempertahankan hubungan kita, Salvia. Kita akhiri saja."

Salvia membulatkan matanya, dia tidak percaya karena Rafael sama sekali tidak memberikannya kesempatan kedua.

"Gak! Rafa aku masih mau sama kamu!"

"Tapi aku sudah gak mau sama kamu. Dan juga... Aku rasa udah gak ada alasan buat aku nolak perjodohan antara aku sama Aurora. Jadi, kamu tunggu aja undangan pernikahan kami," balasnya sinis. Rafael berdiri, dia melangkah pergi meninggalkan Salvia yang memanggil dirinya.

Rafael sudah muak, untuk pertama kalinya dia merasa sangat membenci Salvia atau apapun yang berkaitan dengannya. Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Salvia akan semudah itu berselingkuh hanya karena dia membutuhkan uang. Rafael kira cinta bisa membuat mereka menyatu, tapi nyatanya ada yang lebih penting dalam hidup Salvia, yaitu uang. Karena uang, Salvia sampai membuang cinta dan kepercayaan darinya. Lantas apa yang harus Rafael pertahankan lagi? Dia bukan pria pengecut yang tetap ingin memperjuangkan seseorang yang tidak layak untuk diperjuangkan.

Jika Salvia sudah memutuskan untuk diam-diam mengkhianatinya, maka yang bisa Rafael lakukan hanyalah meninggalkannya.

...

Menikah Tanpa Cinta [TAMAT] REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang