Author POV
Aurora menunggu sendirian di apartemen. Rafael sudah pergi lebih awal menuju bandara untuk menjemput keluarga besar mereka. Padahal sebelumnya Aurora sudah mengingatkan untuk tidak membawa seluruh adik-adiknya tapi rupanya ada tujuan lain rupanya. Mereka semua ingin jalan-jalan.
Aurora sudah mempersiapkan diri untuk bertemu. Dia menyusun kata-kata untuk mengabari soal kehamilannya dan tentu saja beberapa rencana pesta di Surabaya nanti. Dia semakin gugup, kira-kira apa reaksi yang akan diberikan oleh mereka nanti?
Dia melirik ponselnya begitu mendapatkan notifikasi dari Rafael bahwa mereka sedang dalam perjalanan kemari. Akan tetapi adik-adik mereka sudah lebih dulu diungsikan ke hotel yang telah dipesan karena terlalu ramai untuk diajak ke apartemen. Bayangkan saja, Aurora lima bersaudara begitu pula Rafael. Apabila digabungkan, mereka sudah sama seperti orang-orang yang sedang melakukan demo.
"Oke... Tenang, aku mesti tenang dulu." Aurora mengusap dadanya sekali lagi, degup jantungnya masih terasa cepat. Entah apa yang membuatnya gugup.
Tak lama kemudian, suara pintu apartemen yang dibuka membuat Aurora seketika berdiri dari sofa. Dia mendengar beberapa suara dan langkah kaki yang sangat familiar. Sebuah senyum manis ia berikan saat melihat mertua dan ayah ibunya sendiri.
"Mama, Papa... Semuanya, selamat datang," sapa Aurora. Della dan Carissa langsung menghampirinya untuk memberikan Aurora pelukan kerinduan. Melihat Aurora yang sehat membuat Della maupun Carissa senang bukan main.
Aurora juga memeluk Ismail dan Janu, dia meminta mertuanya untuk duduk dulu karena ia sudah menyiapkan makanan.
Rafael menyusulnya di meja dapur. Suaminya itu berdiri di sebelah Aurora lalu tiba-tiba saja memegangi telapak tangannya.
"Kamu udah siap kasih tau mereka soal kehamilan kamu?"
"Iya, Rafa. Kita kasih tau sekarang kan?"
Rafael mengangguk cepat, dia membawa nampan berisi minuman sedangkan Aurora membawa beberapa makanan ringan yang sudah ia siapkan.
"Gimana tadi penerbangannya? Gak ada kendala kan?"
"Gak ada kok nak. Kami semua sampai dengan selamat. Cuma tadi Elang sama Arvenio kayaknya masih kena jetlag jadi mereka lemes sendiri," jelas Janu. Keluarga mereka pergi bersama-sama, ini merupakan liburan keluarga yang tidak pernah terencana sebelumnya.
Mereka menceritakan beberapa hal, Rafael juga semangat sekali bercerita soal studinya di sini. Sampai akhirnya, tibalah saatnya untuk memberi kabar membahagiakan ini.
"Mama dan Papa, sebenarnya ada yang mau kami sampaikan sama kalian berempat."
Dua pasangan tua itu mulai tertarik dengan anak mereka. Apa yang hendak mereka sampaikan? Sungguh jarang sekali mereka berbincang serius seperti ini dengan anak-anak.
Aurora menggenggam telapak tangan Rafael dengan erat. Dia sangat gugup padahal yang ia ingin sampaikan adalah sebuah kebahagiaan.
"Jadi, Aurora hamil. Kami akan segera memiliki anak."
Seperti yang Rafael duga, Della dan Carissa sama-sama terkejut. Keduanya berpelukan bahagia mendengar kabar itu pun dengan suami mereka. Siapa yang tidak senang dengan kehadiran anggota keluarga yang baru? Apalagi ini adalah yang paling ditunggu-tunggu.
Janu berdiri, dia lekas mendekap putranya dan mengucapkan selamat karena Rafael akan segera menjadi orangtua. Ia sebagai ayah hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk keluarga kecil anaknya ini.
"Selamat, nak. Kamu dan Aurora pantas mendapatkan kebahagiaan ini," ucapnya. Rafael tersenyum kecil, dia berterima kasih karena ayahnya selalu mendukung setiap hal yang ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Tanpa Cinta [TAMAT] REPOST
RomansSEKUEL DARI CINTA PRIA TUA DAN NAFSU PRIA TUA 18+ Aurora adalah seorang model cantik berumur 23 tahun yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada teman masa kecilnya sendiri, yaitu Rafael Putra Pramudya. Karena rasa cintanya, Aurora meminta agar...