Bagian 24

35.3K 2.6K 139
                                    

Author POV

Rafael kini tengah duduk santai di kursi putarnya setelah tadi ia pergi bersama beberapa pekerjanya untuk makan siang di restoran seberang jalan. Rafael melakukan itu karena dia tidak mau dianggap sebagai atasan yang sombong. Sebisa mungkin dirinya harus berbaur dengan orang-orang di sekitarnya dan saling menyapa. Ini adalah langkah yang bagus untuk mendapatkan kepercayaan karyawan kantor. Janu selalu memberinya nasihat untuk tidak pernah melupakan orang-orang yang sukarela bekerja dengannya. Rafael akan selalu mengingat itu.

Dia mengambil ponsel, rasanya belum menenangkan apabila ia tak mendengar suara Aurora sekali saja. Katakanlah dia terlalu berlebihan dalam mencintai, tapi Rafael tidak akan menyangkal. Perasaan cinta yang ia punya untuk Aurora semakin menggelora dan dia yakin bahwa sedari awal Aurora adalah cinta pertamanya.

Tak beberapa lama kemudian, Aurora pun mengangkat telepon. Di sana tampak sangat ramai, dia bertanya-tanya istrinya sedang ada di mana?

"Halo, Ra? Kamu lagi ngapain? Kok rame banget suaranya."

"Rafa? Aku lagi jalan sama Caca, Raf. Bosen di rumah jadi kami pergi ke mall. Ini mau nonton di bioskop, ada film bagus soalnya."

Rafael ingin sekali bergabung bersama istrinya, tapi tidak mungkin dia meninggalkan pekerjaan. Bisa-bisa Janu memarahinya karena lalai. "Oh gitu, kamu udah makan siang?"

"Udah kok, aku kepengen makan bakso jadi tadi diajak Alisha makan bakso yang enak. Nanti kita cobain berdua ya?" ajaknya. Rafael terkekeh pelan, Aurora benar-benar membuat semangatnya kembali terkumpul.

"Ya udah, kamu hati-hati di sana sama Caca. Kalo ada apa-apa buru telepon aku ya, sayang?"

"Iya, sayang. Kamu juga jangan lupa makan siang," balasnya.

"Aku tau. Dah, Rara!" Sambungan pun terputus. Rafael menatap ponselnya untuk beberapa saat sebelum meletakkan benda itu ke atas meja. Melihat dari apa yang dikatakan Aurora, sepertinya dia tipe orang yang mudah sekali bosan apalagi selama ini Aurora punya kesibukan sebagai model jadi mungkin dia sudah terbiasa bepergian.

Rafael harus memikirkan cara agar Aurora tidak selalu merasa bosan, tapi bagaimana? Dia tidak punya banyak ide untuk membuat wanita merasa lebih baik.

Astaga, mungkin seharusnya sejak awal dia banyak mendengar nasihat Randy dan Toni soal perempuan. Mereka punya banyak pengetahuan soal itu.

...

Hari-hari berlanjut sebagaimana mestinya. Tepat pada hari ini, pesta pernikahan antara Rafael dan Aurora digelar di halaman belakang kantor yang cukup luas.

Tempat itu sudah didekorasi dengan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pernikahan. Semuanya adalah pilihan Della dan Carissa, pengantin bahkan tidak diberi opsi untuk memilih. Mereka hanya perlu diam dan menikmati pesta.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menikah Tanpa Cinta [TAMAT] REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang