BAB 19 : DILUAR PLOT

1.9K 369 9
                                    

Kejutan!!!

Author hari ini doubel up yeahhhhh!!!!

Absen dulu yang masih baca 'how to be MC' malam-malam 🌚

Soalnya gatel pen up juga ehehe...

Uhuk! Bab kali ini cukup panjang ^^

Jadi,... Cuss langsung baca aja lah (。•̀ᴗ-)✧

~~~

Beberapa menit yang lalu sebelum Aril berhasil kembali ke aula pesta...

Dewi Fortuna sungguh baik padanya malam ini. Buktinya saja dia bisa lepas dari kakek tua bangka yang sialnya siapa sangka jika wajahnya masih nampak berumur dua puluh tahun. Meskipun pada awalnya sangat susah hanya untuk melangkah mundur, tapi siapa yang menduga dia bisa lepas dan selamat malam ini.

Mengingat kembali kejadian tadi berhasil membuat Aril bergidik ngeri.

Wush...

Sepertinya malam ini sedikit berangin. Malam yang cerah perlahan sekarang tertutupi oleh awan. Sinar bulan yang menjadi sumber penglihatan Aril membuatnya menyipitkan mata. Dia masih bisa melihat surai putih keperakan itu terlebih netra silvernya seperti bulan purnama mu setia menatapnya.

Aku tidak tau apa yang kakek ini pikirkan. Akan tetapi,... Aku harap itu dia tidak sedang berpikir bagaimana cara membunuhku.

Sial!

Aku takut!

Ian memiringkan kepalanya sedikit. Dia bisa melihat kerutan di dahi Aril. Dia sepertinya sedang berpikir sangat keras.

"Nona."

"I-IYA!!!!"

"Apa saya boleh tau? Apa yang sedang Anda pikirkan sampai seperti itu?"

"Kakek tua bangka sialan itu yang sedang aku pi--, hmph!"

Gawat! Gawat!

Aku keceplosan!

Aril segera membungkam mulutnya sebelum mengatakan sesuatu yang tidak-tidak lagi.

"Hm? Siapa? Apa Evan?"

Dia juga tau Kakek Evan juga. Apa dia berencana menyandra Evan untuk membuatnya melakukan sesuatu nanti?!

"Itu bukan urusan Anda, Tuan!" Bentak Aril yang tidak ingin kakek baik hati itu ikut campur.

Ian yang cukup terkejut mengangkat kedua alisnya. "Benarkah?"

Dan berhentilah tersenyum kau kakek tua bangka yang sialnya tampan ternyata.

Aril tidak bisa berhenti terpesona dengan paras Ian yang terlihat sangat terawat. Lihat saja rahang tegasnya dengan hidungnya yang terlihat mancung itu. Apa ini benar-benar pembunuh sosok Avrillya?

Tidak! Jangan tertipu dengan wajah tampan itu! Dia tetaplah seorang yang akan membunuhnya kelak!

"Nona Merlin,... "

Angin berhembus cukup kencang membuat kedua surai mereka berterbangannya dan terlihat sangat serasi jika dilihat dari kejauhan. Warna unik yang tidak dimiliki seluruh kerajaan membuat semua orang berpikir ingin menyentuh dan bisa menjadi obsesi nantinya.

"... Anda sangat hangat. Saya berharap takdir mempertemukan kita lagi."

Tidak!

Terima kasih!

Aku berharap kita tidak pernah bertemu lagi!

Bahkan jika itu tidak sengaja!

Tidak!

How to be Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang