BAB 34 : EMPAT TAHUN

923 161 29
                                    

Sinar matahari yang terasa sangat terik dengan tanah lapang dimana semua para kesatria sedang berkumpul. Menonton pertandingan kecil yang selalu mereka lakukan. Seorang wanita bersurai hitam legam bergradasi biru tua itu berdiri dengan keringat membasahi tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan putri angkat dari Duke Merlin itu. Avrillya Eda Merlin, kesatria wanita pertama di kerajaan Ivory yang sempat diremehkan dan sekarang berdiri diantara para kesatria yang telah meremehkannya.

Aril mengeratkan sarung tangannya dan tersenyum lebar, "Ayo! Siapa kali ini yang maju!"

Suara ricuh yang tidak bisa mereka tahan seperti sekelompok orang primitif. Aril tersenyum penuh kemenangan. Empat tahun, empat tahun lama dia harus membuktikan dirinya jika dia pantas disebut sebagai seorang kesatria.

Semua orang berpikir jika Aril dekat dengan keluarga kerajaan dan mengingat Aron juga masih keluarga kerajaan membuatnya mudah menjadi kesatria.

Seorang pria melempar handuk ke kepala Aril dan menggosok rambut Aril. Second lead yang ada di dalam cerita 'Duri Mawar Emas', Jarvis. Pria ramah itu sekarang menjadi teman seperjuangan Aril.

"Terima kasih, Jarvis!" Serunya masih mempertahankan senyumannya.

Beberapa tahun terakhir ini membuat Aril bahagia. Kenapa?

Alasannya adalah dia bisa melihat scene dimana Jarvis sering menghabiskan waktu bersama Lya. Lihat bagaimana keduanya curi-curi waktu berlatih mereka demi bertemu diam-diam. Aril tidak bisa menahan senyumannya saat melihat mereka.

Pembasmian bandit, monster di perbatasan, membantu korban bencana Aril lakukan semua. Hingga dia bisa sampai di titik ini. Menjadi kesatria yang berada dinaungan salah satu jenderal terkenal.

"Aril, apa kau suka coklat dan bunga?"

Aril menatap penuh tanda tanya, "Tergantung sih, kenapa?"

"Ini... Lya menitipkannya padaku lagi." Menunjuk buket bunga dan sekotak coklat yang ada ditempat istirahat mereka sekarang.

Apa yang Aril tidak sangka adalah Lya ternyata diam-diam mengaguminya. Aril merasa tidak enak terus menerima semua pemberian ini. Pernah suatu hari Aril ingin mengajak Lya ke ibu kota sebagai gantinya, tapi apa yang dia dapatkan adalah Lya yang tengah mengobrol dengan Daniel. Mereka berdua sepertinya membicarakan sesuatu yang serius.

"Haha, aku merasa tidak enak sekarang."

"Kenapa? Apa kau tidak suka. Aku akan--"

"Ehh! Jangan dong. Oi!!! Semuanya!!!Aku dapat coklat! Siapa mau?!" Pekik Aril dan mendapati satu pasukan bersamanya mendekati dan Aril memberinya coklat yang Lya berikan padanya. Bunga mawar merah yang Lya berikan selalu Aril simpan sebagai hiasan dikamarnya.

"Dari siapa ini Aril?" Tanya seorang pria yang tengah mengunyah coklat yang baru saja Aril berikan.

"Yang pasti dari penggemarnya. Dia kan terkenal kau lupa."

"Terkenal sih, tapi rata-rata semua itu para gadis. Mereka bahkan tidak tau jika Aril seorang wanita."

Semua orang menatap si pelaku yang diam saja sejak tadi dibicarakan. Aril sibuk menghirup bunga mawar. Bahkan dengan wajah dan pakaiannya itu memang dia terlihat seperti pria pada umumnya. Meskipun rambutnya panjang, tapi Aril selalu mengikatnya dan membiarkan beberapa helai menggantung disamping kedua daun telinganya.

"Aril jujur katakan pada kami. Kau pria kan?"

Aril menatap datar mereka semua. Pertanyaan itu sudah dia dengar empat tahun lamanya.

"Haruskan aku telanjang, ya engga lah! Aku wanita bodoh! Mana mungkin aku pria?!"

"Tapi, kau terlalu tampan untuk ukuran seorang wanita."

How to be Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang