BAB 20 : AKU PIKIR, AKU SENDIRIAN

1.8K 350 30
                                    

"Aku yakin kalian berempat sudah saling kenal. Kenapa kalian tidak pergi bermain?" Ujar Edmund tersenyum bahagia kepada keempat anak di depannya.

Tapi malah Edmund mendapatkan tatapan seakan berkata, "Kami bukan anak kecil lagi."

"Ayah ada perlu dengan Duke Merlin. Bersenang-senang lah malam ini anak-anak!"

Edmund lekas menarik lengan Aron yang hendak melarikan diri darinya dan menariknya menjauh dari aula pesta dan kini Aril hanya menatap diam mereka bertiga. Ketiga orang dari keluarga kerajaan.

Aku tidak ingin berhubungan dengan male lead.

"Nona Merlin, kita bertemu lagi." Sapa Thalia menghangatkan suasana.

"Hm."

Dari yang Cinzel katakan Avrillya sosok gadis ramah yang selalu bersemangat, tapi apa yang ada di depan mereka adalah gadis yang anggun dan terlihat bersikap lebih dewasa dari pada mereka bertiga.

"Psstt! Ken, coba kau ajak bicara dia." Bisik Thalia yang bisa Aril dengar.

Aril curiga mereka seperti pernah bertemu, tapi tidak mungkin Pangeran ketiga ke mansion. Lagi pula tidak ada seorang pun yang pernah ke mansion dan juga mengingat dirinya juga tidak pernah keluar dari mansion juga.

"Maaf membuat Anda merasa tidak nyaman, Pangeran dan Tuan Putri."

"Tidak, aku tau ini terasa aneh karena ini pertemuan pertama kita." Ujar Daniel berusaha menyangkal dan tidak ingin Aril merasa canggung bersama mereka. Lagi pula orang tua mereka bersahabat jadi maklum saja dia mereka berdua pasti akan bertemu dan pasti untuk pertama kalinya akan canggung juga.

"Jadi,... Apa ada burung raksasa disini?" Tanya Aril tiba-tiba yang membuat ketiga mengerutkan keningnya.

"Apa ada jalan emas di istana?"

"Apa kalian punya taman rahasia?

"Apa disini ada bla bla bla bla bla..."

Mereka bertiga sedikit kuwalahan dengan pertanyaan Aril yang tidak kunjung habis. Seperti yang mereka dapat dari informasi Cinzel. Sosok Avrillya penuh dengan rasa penasaran.

Pasti sewaktu kecil Nona Merlin lebih cerewet daripada ini.

Itu yang Daniel dan Thalia pikiran sekarang dan bagaimana bisa Cinzel betah dan menjawab dengan sabar semua pertanyaannya.

Sedangkan Aril menatap sosok male lead yang akan menjadi penerus kursi tertinggi di kerajaan Ivory ini. Jika benar seperti yang Aril pikiran. Di dalam kisah aslinya Pangeran kedua, Saudara kembar dari Pangeran pertama itu kini sudah tidak ada. Dari kabar yang Aril dapatkan dia mati diusia muda karena keteledoran para pelayan yang tidak menjaganya. Tubuh Pangeran kedua, Noah mengambang di kolam ikan dengan tubuhnya yang sudah terlihat membusuk dengan cepat. Padahal dia hanya bermain dari pagi hingga sore dan tau-tau jika Noah sudah tidak ada.

Bagi seorang saudara kembar tentu saja itu memukul Daniel yang biasanya selalu menghabiskan waktu dengan Noah. Pangeran pertama pada awalnya menjadi sosok pendiam dan menutup diri. Tapi, perlahan Daniel membuka diri dan bangkit kembali dari bayangan kematian saudara kembarnya.

Aril lebih memilih lebih banyak diam malam ini dan menjaga jarak kepada kedua Pangeran itu. Aril memilih dekat dengan Thalia saja.

Setidaknya ini pilihan aman yang dia bisa.

Bayangan Ian masih tercetak jelas dipikirkannya. Tanpa sadar Aril meraih dahinya dan mengusapnya tanpa sadar. Itu tepat dimana Ian mengecupnya tadi.

A-apa yang aku pikirkan barusan?!

How to be Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang