BAB 5: SADAR

3.4K 596 34
                                    

Aku up seminggu sekali mungkin, karena lagi sibuk ada tugas juga, hehe

Yuk yang ada tugasnya kerjain sekarang dari pada numpuk kek aku🤣

Cuss langsung baca (~‾▿‾)~

~~~

Kejadian kala itu seakan menjadi mimpi buruk yang selalu datang dimalam hari bagi Aril. Gadis kecil itu ingin tidur tenang, tapi tanaman karnivora itu terus menghantuinya. Bahkan kali ini di dalam mimpinya akar besar merambat itu hingga ke lehernya. Mencekiknya dengan mulutnya yang penuh duri siap memakannya.

Aril sontak terbangun ditengah malam karena mimpi buruk itu. Dia mencengkram kepalanya frustasi. Ini sudah lewat lebih dari dua tahun tahun, tapi kenangan itu masih menghantuinya.

Aril yang sudah tumbuh lebih tinggi seperti anak pada umumnya turun dari ranjang. Berjalan dengan hati-hati melewati lorong panjang hingga dia sampai di depan pintu kayu berwarna coklat kehitaman itu. Aril mengetuknya perlahan dan membukanya. Melihat hal yang pertama dia dapati adalah kegelapan hingga dia bisa melihat sendiri siluet seseorang yang sedang berbaring.

Aril menutup pintu dan merangkak naik ke kasur. Mencari tempat teraman dan ternyaman untuk dirinya sendiri di samping lelaki itu.

Karena merasakan gerakan asing disampingnya lelaki itu membuka matanya dan mendapati putrinya sedang berbaring di sampingnya.

"... Aril?"

Suara serak basah itu bisa Aril dengar. Khas seseorang bangun tidur. Aril mendongak dan mendapati Aron yang menyipit melihatnya ditengah kegelapan kamar ini.

"Aku... Mimpi buruk lagi."

Aron hanya diam dan mulai bergeser memberikan ruang tempat putrinya untuk tidur dan membuka selimut untuk membiarkan masuk ke dalam.

"Kemarilah."

Aril dengan patuh masuk dan memeluk lelaki itu. Sungguh mimpi itu mimpi terburuk nya selama sisa dua kehidupannya. Aron yang masih dalam keadaan setengah sadar memeluk balik Aril dan kembali tertidur.

Entah kenapa Aril menangis dalam diamnya. Dia tidak pernah menyangka akan diberikan sosok seorang ayah di kehidupan ini. Sungguh sosok seorang lelaki yang memberinya cinta, perhatian, dan bahkan segala hanya untuk putrinya.

Aril dikehidupan nya dulu sewaktu pulang sekolah dasar dia hanya berdiri diam di depan gerbang. Dengan wajah murungnya membuat siapapun enggan untuk mengajaknya berbicara dianak seusianya. Orang tua mereka yang menjemput terutama sosok seorang ayah yang menggendong putrinya membuatnya juga ingin merasakannya.

"Ayo kita pulang."

Dia mendongak dan melihat sosok wanita yang seperti malaikat tak bersayap baginya itu tersenyum ramah kepadanya.

"Ingin apel?"

Mendengar kata kunci yang selalu berhasil membuat matanya berbinar membuat wanita itu tersenyum lebar.

"Ayo kita pulang."

Aril yang kembali teringat kenangan masa lalu nya hanya diam dan semakin memeluk erat Aron. Aron yang sadar akan hal itu menepuk punggung Aril untuk tenang dan kembali tidur.

"... Maaf." Bisik Aril dengan suaranya yang serak karena menahan tangisnya.

"Tidur."

Aril yang mendengar itu mengangguk dan kembali tertidur seperti yang Aron inginkan.

Diumur tujuhnya tahun ini, Avrillya Eda Merlin merayakan ulang tahunnya di mansion. Hanya beberapa kesatria, pelayan, dan juga Aron yang hadir. Pesta sederhana yang selalu berhasil membuatnya tersentuh ini membuatnya semakin bahagia.

How to be Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang