~Happy Reading~
Terhitung sudah sekitar tiga mingguan setelah insiden panas di kamar apartemen milik Jeffrey. Dan sesuai kesepakatan bersama bahwasanya Jeffrey dan Rosie memilih untuk melupakan kejadian tersebut dan hidup layaknya tidak terjadi apapun.
Saat tidak sengaja berpapasan pun mereka hanya akan membuang muka dan berlalu begitu saja. Hubungan mereka sama seperti sebelum malam itu terjadi.Namun tanpa sepengetahuan Jeffrey kalau selama ini Rosie terus-terusan memikirkan tentang info yang diberikan oleh Mina.
Tentang proses kehamilan dimana Rosie dan Jeffrey sudah melakukan proses tersebut. Namun mereka melakukannya tanpa ikatan apapun alias one night stand.
Dan sekarang tepat hari Senin, hari yang memuakkan bagi seluruh pelajar di penjuru dunia. Begitupun juga dengan Rosie yang tiba-tiba di landa demam ringan.
Rasa untuk melangkahkan kaki nya keluar dari rumah sangat berat. Apalagi sejak kemarin dia merasa tubuhnya meriang dan kepala nya agak pening. Nafsu makan nya pun mendadak hilang di tambah dengan nyeri di ulu hati yang menyebabkan mual berlebihan sampai membuatnya muntah.
Tapi karena sudah mendekati ujian maka tidak ada kesempatan untuk bermanja-manja. Sakit sedikit harus dipaksa kalau tidak mau ketinggalan pelajaran. Apalagi selama ini Rosie mencetakkan nama nya sebagai peraih nilai ujian tertinggi se-angkatan setelah Jeffrey tentunya.
Sesampainya di sekolah pun Rosie hanya diam dan memilih duduk di kelas menunggu bel berbunyi. Dia sampai melewatkan sarapan karena perut nya yang terus-terusan mual padahal sudah minum obat nyeri lambung.
"Masih pagi udah lemes aja, Ci? Belum sarapan?" celetuk Lisa yang baru datang dengan bungkusan es teh di tangannya.
"Nggak enak badan gue, Lis." jawab Rosie dengan lemas.
"Iya deh dari kemarin lo juga ngeluh nggak enak badan. Seharusnya sekarang nggak usah masuk, apalagi hari senin." sahut Mina yang juga baru datang.
"Ketinggalan nilai satu biji aja bisa jadi penyebab gue nggak lulus sbmptn."
"Terlalu ngambis tuh nggak baik, Ci. Jangan terlalu pintar kalau akhirnya cuma nyakitin diri sendiri." ucap Lisa.
"Oci beda sama lo, Lis. Kalau lo baru liat kertas ujian aja langsung mabok." kata Mina sambil terkekeh pelan.
Rosie tiba-tiba menutup mulutnya saat rasa mual semakin menyiksanya.
"Lo mau muntah, Ci? Ke UKS aja deh kalau nggak kuat." tanya Mina.
"Iya mending ke UKS aja deh biar di kasih sarapan gratis sama teh manis anget yang nggak ada manis-manisnya." celetuk Lisa.
Rosie menggeleng pelan. Dia menahan diri agar rasa mual nya mendingan. "Gue gapapa. Ada yang punya minyak kayu putih nggak?"
"Duh gue bukan anak PMR yang kemana-mana sedia P3K. Tapi kayaknya Ujuy kelas sebelah punya deh, dia kan ketua PMR."
"Coba tolong mintain, Lis." ujar Mina.
Lisa mengangkat jempol nya tanda setuju. Baru akan beranjak keluar kelas seruan Rosie membuat langkahnya terhenti.
"Sama sekalian mintain plastik hitam ke kantin ya, Lis."
"OKE, BESTIE!"
Lisa keluar dari kelas lalu masuk ke kelas sebelah, tepatnya kelas XII-2.
"Ujuy! Dimana Ujuy?!" teriak Lisa sambil mencari-cari.
"Masih pagi, tolong mulut gambreng nya di jaga." sahut seorang laki-laki yang berjalan mendekati Lisa.
"Bambang lo liat Ujuy?" Lisa mengalihkan topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] YOUNG PARENTS
Romance[18+] Masih muda tapi sudah mau jadi orang tua. Jangankan kerja, ijazah saja belum punya. Prom night dan alkohol adalah kombinasi menyesatkan dan awal terciptanya sejarah baru bagi muda-mudi yang di paksa untuk menapaki kehidupan baru yang jauh leb...