~ Happy Reading~
Tak terasa sudah berbulan-bulan semenjak Jeffrey dan Rosie pulang kampung ke Jakarta dan saat ini usia Jessie sudah hampir masuk tahun kedua, dan itu artinya saat ini bocah kecil milik Jeffrey dan Rosie itu semakin aktif setiap hari nya.
Sebagai orang tua tentu saja Jeffrey dan Rosie merasa senang karena putri kecil mereka tumbuh menjadi anak yang cantik nan sehat. Bahkan berat badan Jessie semakin bertambah gemuk dan kata dokter itu merupakan perkembangan yang sangat bagus.
Setelah usia Jessie memasuki usia 1.3 tahun, Rosie memutuskan untuk tidak memberikan jatah ASI lagi kepada Jessie, dan hal itu di setujui oleh Jeffrey atas saran dari dokter anak. Tapi gantinya jatah susu formula Jessie semakin bertambah. Bahkan mereka butuh sekiranya mengeluarkan uang sampai ratusan ribu hanya untuk memenuhi kebutuhan susu Jessie.
Tapi pada dasarnya hal itu tidak memberatkan Jeffrey maupun Rosie. Mereka sudah sepakat untuk melakukan apa saja agar kebutuhan putri kecil mereka selalu terpenuhi.
Mengenai rencana Rosie yang awalnya ingin memulai bisnis online shop, sayangnya sampai saat ini belum bisa terealisasikan. Kesibukannya sebagai ibu rumah tangga yang merangkap sebagai ibu anak balita membuat Rosie tidak memiliki banyak waktu luang. Tapi dia benar-benar bersyukur karena Jeffrey mengerti dengan keadaannya.
Acap kali lelaki itu yang menawarkan tugas mengurus Jessie atau bersih-bersih rumah dan membiarkan Rosie meluangkan waktu untuk bersenang-senang sendiri. Lelaki itu selalu berusaha agar istrinya tidak stress muda.
Saat ditanya tentang itu, Jeffrey selalu menjawab, "Walaupun aku nggak bisa setiap saat ada di rumah dan di dekat anak, tapi aku tau kalau tugas kamu sebagai istri sekaligus ibu pasti berat. Bahkan kayaknya nggak sebanding sama pekerjaan aku di kantor. Makanya aku berusaha untuk mengerti kamu karena aku tau kamu butuh waktu untuk bersenang-senang sendiri. Jadi kalau kamu butuh me time, bilang aja ke aku ya. Nanti aku usahakan cari waktu biar bisa jaga rumah sekaligus jaga Jessie selama kamu me time."
Lihat.
Kalau di perlakukan semanis itu siapa juga yang tidak akan luluh. Rosie yang pada dasarnya berhati lemah selalu luluh apabila melihat effort suaminya yang tiada tara. Dia selalu bersyukur bisa disatukan oleh suami seperti Jeffrey.
Meskipun awalnya mereka bersatu karena sebuah insiden tak di sengaja, tapi Rosie selalu bersyukur karena lelaki itu adalah Jeffrey, bukan yang lain.
Rosie melihat layar ponsel nya dengan tatapan bingung. Dia baru saja mendapat notifikasi kalau dia baru saja mendapat transferan dari ayah mertuanya. Ini sudah bulan ke-4 dan sampai saat ayah mertuanya mengirim sejumlah uang yang cukup banyak dengan dalih uang jajan untuk kebutuhan Jessie.
Tapi uang itu sangat banyak jumlah nya kalau dikatakan untuk uang jajan Jessie. Bahkan kalau harus di bandingkan uang kiriman dari ayah mertuanya bisa sampai 2 kali lipat gaji bulanan Jeffrey.
Sampai saat ini Rosie belum mengatakan apapun tentang ini kepada Jeffrey. Dia belum menemukan waktu yang tepat dan dia juga bingung harus membicarakannya dari mana. Rasa khawatir dan takut melihat Jeffrey kecewa membuat nyali Rosie menciut.
Papah Mertua:
Sudah masuk kan, Rosie?
Di simpan baik-baik ya, dan tolong jangan sampai Jeffrey tau tentang ini. Kalau dia sampai tau, papah nggak punya kesempatan lagi buat ngirim jajan Jessie.
Membaca pesan yang dikirim oleh ayah mertuanya membuat Rosie semakin pening. Sejujurnya uang kiriman dari ayah mertuanya belum terpakai sampai saat ini. Rosie hanya menyimpannya dan tak berani memakainya tanpa se-izin suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] YOUNG PARENTS
Romance[18+] Masih muda tapi sudah mau jadi orang tua. Jangankan kerja, ijazah saja belum punya. Prom night dan alkohol adalah kombinasi menyesatkan dan awal terciptanya sejarah baru bagi muda-mudi yang di paksa untuk menapaki kehidupan baru yang jauh leb...