Matahari sudah hampir tenggelam tapi dua pasang muda-mudi yang masih tertidur pulas bermandikan cahaya senja tak juga menampakkan tanda-tanda akan beranjak.
Dengan keadaan tubuh yang saling berpelukan dengan posisi Rosie yang tidur menelungkup di atas tubuh Jeffrey. Keduanya masih dalam keadaan telanjang bulat dan hanya di tutupi oleh selimut.
Setelah kegiatan panas nan bergelora yang terjadi hampir berjam-jam tadi malam. Baik Jeffrey maupun Rosie sama-sama merasa kelelahan dengan tubuh yang remuk. Karena itu lah mereka membutuhkan istirahat yang cukup lama.
Wajar saja memang kalau mengingat mereka baru berhenti saat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Bisa di hitung dan di bayangkan sendiri seperti apa situasi semalam di dalam kamar apartement Jeffrey yang keadaan nya sudah mirip seperti kapal pecah dengan pakaian yang berserakan hampir di sepenjuru ruangan.
"Emhh.." suara lenguhan di sertai gerakan kecil muncul dari Rosie yang mencoba menyamankan diri nya untuk kembali merajut mimpi.
Namun kesadaran perempuan itu kian memuncak setelah merasa gelanyar aneh yang di terima tubuh nya. Dengan perlahan Rosie membuka kedua mata nya dan menolehkan kepala nya ke kiri dan kanan.
Dahi nya mengerut saat melihat penampakan tempat yang tidak ia kenali. Terlebih saat ia mendengar suara lenguhan bernada berat dan serak dari bawah tubuhnya.
"ANJIR!" seru nya begitu menyadari bagaimana posisi tubuhnya kini.
PLAK
Suara pukulan keras menghantam dada bidang Jeffrey sampai membuat kulit seputih salju itu merah dengan tanda cap lima jari Rosie. Jeffrey yang mendapat serangan mendadak tersebut langsung terbangun dari tidurnya.
"KITA NGAPAIN, JEFF?" Rosie berteriak tepat di depan wajah Jeffrey yang masih kelihatan mengantuk.
"Praktek bikin anak." jawab Jeffrey dengan nada santai.
"Gue gak lagi bercanda!"
Jeffrey menghela nafas nya. Lelaki itu mengusap wajah nya lalu menatap Rosie yang tengah menatapnya dengan raut ketakutan.
"Kan lo yang semalam minta gue bantuin. Gue udah nyoba nolak ya, tapi lo maksa gue karena katanya badan lo panas sama gatel. Yaudah karena gue cowok normal yang bakal sange kalau di goda kayak gitu, akhirnya semalam kita beneran bikin anak." ujar Jeffrey menjawab semua pertanyaan yang terpendam di kepala Rosie.
Dengan mulut mengaga dan raut wajah tak percaya Rosie menatap Jeffrey. Perempuan itu langsung bergerak berniat beranjak dari atas tubuh Jeffrey, namun gerakan nya mendadak terhenti saat merasakan sesuatu mengganjal area bawah tubuh nya.
"Arhh jangan gerak. Nanti yang di dalem lo tegang lagi." Jeffrey mengerang merasakan milik nya yang masih di dalam Rosie bergesekan dengan area dalam milik perempuan itu.
"JEFFREY LO APAIN GUE? HUHUHU~ LEPASIN IH. GANJEL BANGET TAU, NGGAK ENAK." Rosie berteriak sambil memukuli dada bidang Jeffrey.
"Berhenti gerak atau gue yang gerak?"
"Lepasin makanya. Gak enak banget tau."
Jeffrey mendorong tubuh Rosie ke arah ranjang. Dia mengukung tubuh perempuan itu di bawah tubuh kekar nya. Dengan gerakan lembut nan pelan Jeffrey mendorong pinggul nya mundur membuat miliknya yang terkubur di dalam tubuh Rosie keluar.
"Arhh.. perih banget." Rosie mengaduh pelan saat merasakan area bawah tubuh nya yang terasa sangat perih dan panas.
"Gila, semalam kita liar banget kayaknya. Punya lo sampai lecet dan merah banget." ujar Jeffrey tanpa rasa malu memperhatikan keadaan area tubuh bawah Rosie.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] YOUNG PARENTS
Romance[18+] Masih muda tapi sudah mau jadi orang tua. Jangankan kerja, ijazah saja belum punya. Prom night dan alkohol adalah kombinasi menyesatkan dan awal terciptanya sejarah baru bagi muda-mudi yang di paksa untuk menapaki kehidupan baru yang jauh leb...