⚠️🔞⚠️
(Jangan nekat! Udah di kasih warning.)
Jeffrey dan Rosie sudah kembali ke apartemen. Dan kini mereka sedang sibuk menata belanjaan ke dalam kitchen set dan kulkas.
Saking banyaknya barang yang mereka beli tidak terasa sudah hampir satu jam mereka berkutat di area dapur.
"Jeffrey, tadi kenapa nggak beli sereal ya? Kita malah kebanyakan beli sosis sama nugget."
"Kan lo sendiri yang bilang sarapan sereal bukan gaya lo. Soalnya nggak akan kenyang walau makan satu dus juga." balas Jeffrey.
"Ih sekarang jadi pengen makan sereal deh, Jeff. Besok mampir ke mini market ya beli sereal yang banyak."
"Banyakin makan sayur sama buah, bukan makan makanan kayak gitu."
"Gue makan sayur sama buah kok."
"Lo selalu makan apa yang lagi gue makan. Setiap gue lagi makan bakso lo pengen juga. Gue makan telur ceplok mendadak lo juga pengen. Yang susahnya pas gue lagi mau minum soda tapi lo juga maksa minta. Itu tuh yang bikin gue susah." cerocos Jeffrey.
Rosie memasang raut wajah malas melihat suaminya yang memulai sesi ceramah.
"Namanya juga bawaan bayi. Ini kan anak lo juga, jadi wajar lah kalau dia mau makan apa yang bapaknya makan. Ikatan batin lo sama si dedek kuat banget nih."
"Nanti kalau gue mau makan tai cicak lo juga pengen gitu?"
Rosie memukul bahu suaminya ㅡkesal. "Yang normal aja dong. Gue nggak mau punya suami abnormal."
"Udah ah sana istirahat aja. Sore nya baru belajar terus nanti malam kita cuddle. Lo udah janji pokoknya, nggak boleh nyari alasan lagi. Nolak suami hukumnya dosa."
"Urusan kayak gitu aja paling di ingat. Dasar suami mesum."
Rosie hampir beranjak dari dapur sebelum bunyi bel apartemen menghentikan niatnya.
"Katanya nggak ada yang tau apartemen lo, Jeff." tanya Rosie menatap suaminya heran.
"Emang nggak ada yang tau kok. Aming sama Bambang aja nggak gue kasih tau."
"Terus itu yang mencet bel siapa?"
"Lo ada pesan barang online nggak?" tanya Jeffrey. Dan Rosie hanya menggeleng.
Bel apartemen kembali berbunyi membuat Jeffrey dan Rosie mau tidak mau berjalan mendekat ke arah pintu untuk membukanya.
CKLEK ㅡ Pintu terbuka dan terlihat sosok laki-laki memakai seragam kurir berwarna oranye sedang membawa kotak lumayan besar.
"Maaf, kita nggak merasa pesan barang online kok. Mungkin mas nya salah alamat." ujar Jeffrey.
"Tapi di sini tertulis penerima atas nama Jeffrey dan Rosie."
"Pengirim nya siapa, mas?" kini giliran Rosie yang bertanya.
"Pak Ceye, mbak."
Jeffrey dan Rosie seketika ingat pesan Ceye kalau lelaki itu akan mengirimkan hadiah pernikahan ke apartemen mereka.
"Oh iya itu paket yang dikirim sama kakak saya. Makasih ya, mas."
Kurir tadi langsung pergi setelah Jeffrey memberi tip untuknya. Dan mereka kembali masuk ke dalam apartemen sambil membawa kotak yang lumayan besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] YOUNG PARENTS
Romance[18+] Masih muda tapi sudah mau jadi orang tua. Jangankan kerja, ijazah saja belum punya. Prom night dan alkohol adalah kombinasi menyesatkan dan awal terciptanya sejarah baru bagi muda-mudi yang di paksa untuk menapaki kehidupan baru yang jauh leb...