~ Happy Reading ~
Pagi nya Jeffrey dan Rosie bangun telat karena semalam mereka melakukan hubungan badan sampai jam dua pagi. Bahkan anaknya menangis pun tidak membangunkan pasangan suami-istri muda itu. Mami yang mendengar suara tangisan cucu nya dari dalam kamar pun segera mengetuk-ngetuk pintu kamar yang di pakai Jeffrey dan Rosie sampai membuat pasutri muda itu terbangun tiba-tiba dengan kondisi tubuh yang hanya di tutupi sehelai selimut lumayan tebal.
Mami mengomel karena mendengar Jessie menangis hampir setengah jam. Beliau panik dan khawatir karena tidak ada suara apapun selain suara tangisan Jessie dari dalam kamar.
Jeffrey dan Rosie merasa bersalah. Mereka kelelahan sampai tidak sadar kalau Jessie menangis cukup lama. Rupanya mereka berdua kembali melanjutkan sesi percintaan mereka di kamar yang ada Jessie nya juga. Untung saja bocah kecil itu tidak nekat turun dari ranjang, kalau hal itu terjadi, mungkin Jeffrey dan Rosie akan sangat menyesal.
Pasal nya di usia segini Jessie sedang aktif-aktif nya. Kadang anak itu nekat melakukan sesuatu yang berbahaya tanpa sepengetahuan orang tua. Apalagi Jessie sudah mampu berjalan walaupun belum terlalu lancar. Karena itu lah Jeffrey dan Rosie menjadi lebih waspada dari sebelumnya.
"Kamu kenapa? Kok bisa telat gitu bangun nya? Anak kamu udah nangis hampir setengah jam, loh." ucap mami.
"Aku gapapa kok, mi. Kebetulan lagi kesiangan aja bangun nya."
"Jessie semalam rewel ya?"
"Nggak kok, mi. Jessie kalau udah tidur pules nggak akan kebangun. Dia mirip sama ayahnya kalau udah tidur."
Mami terdiam sejenak. Beliau memperhatikan Rosie yang sedang menyuapi bubur untuk Jessie. Kedua mata mami tidak sengaja melihat sesuatu yang membekas di kulit leher Rosie. Memang tidak terlihat terlalu jelas karena saat ini Rosie sedang menggerai rambut nya. Tapi mami yakin sekali kalau tanda itu membekas hampir ke seluruh kulit Rosie dan terlihat jelas kalau saja Rosie tidak menggerai rambut nya.
"Dek, mami mau tanya sesuatu ke kamu."
"Mau nanya apa, mi?"
"Selama ini kamu hidup baik-baik kan sama Jeffrey?"
Fokus Rosie teralihkan setelah mendengar ucapan mami. Dia menoleh ke arah mami dan melihat mami nya sedang menatap serius ke arah nya.
"Iya. Aku hidup baik-baik aja kok sama Jeffrey. Kenapa mami tiba-tiba tanya itu?"
Raut wajah mami berubah jadi canggung. "Jeffrey kayaknya tipikal cowok yang agak egois ya?"
"Hah? Maksud mami gimana? Kok tiba-tiba bisa menilai Jeffrey egois?"
"Mami ngelihat nya begitu."
"Mami, suami aku itu udah paling sabar sedunia. Bahkan dia bisa menurunkan ego dan gengsi nya demi aku dan Jessie. Jeffrey itu nggak egois, mi. Dia aja sering memendam perasaan nya sendiri biar istri dan anaknya nggak ikut kepikiran sama masalah dia." ujar Rosie menjelaskan. Dia takut mami nya salah paham dengan suaminya sendiri.
Mami langsung menggelengkan kepala. Sepertinya Rosie salah paham dengan maksud mami.
"Maksud mami bukan itu, Roseanne."
"Terus apa? Tolong mami jangan salah paham sama sikap suami aku. Dia emang kadang kelihatan cuek gitu."
"Suami kamu hyper ya?"
"Hyper? Mami ngomong apa sih? Aku beneran nggak pahㅡ"
"Suami kamu hypersex?"
Kedua mata Rosie langsung melotot dan seketika dia melupakan kegiatan nya yang sedang menyuapi makan Jessie.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] YOUNG PARENTS
Romance[18+] Masih muda tapi sudah mau jadi orang tua. Jangankan kerja, ijazah saja belum punya. Prom night dan alkohol adalah kombinasi menyesatkan dan awal terciptanya sejarah baru bagi muda-mudi yang di paksa untuk menapaki kehidupan baru yang jauh leb...