BAB 17: ABOUT FEELINGS

3.6K 392 35
                                    

~ Happy Reading ~

Dua jam kemudian mereka sudah sampai di hotel tempat mereka akan menginap beberapa hari selama di Jogja. Tempatnya asri dan lumayan nyaman untuk ibu hamil seperti Rosie.

"Mandi dulu baru rebahan. Bumil jangan jorok ih." ujar Jeffrey saat melihat Rosie sudah rebahan di atas ranjang, bahkan tanpa melepas sepatu nya.

"Capekkk.." keluh Rosie dengan nada manja.

"Woi! Kenapa guling-guling begitu. Ingat perut lo udah buncit, Roseanne. Nanti anak gue kegencet." Jeffrey berteriak heboh saat melihat Rosie berguling-guling manja di atas ranjang.

Rosie langsung berhenti guling-guling setelah sadar dengan kondisi tubuhnya saat ini. Gadis itu menyengir kuda sambil meringis pelan. "Hehehe hampir lupa kalo lagi bunting."

Jeffrey mendelik kesal. "Sono mandi dulu deh baru rebahan. Pamali tau nggak bersih-bersih setelah dari perjalanan jauh. Apalagi lo lagi hamil begitu."

Dengan malas Rosie langsung beranjak dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi. "Beneran deh, ayah kamu kenapa jadi cerewet banget sih dek. Banyak aturan kayak kakek-kakek." Rosie menggerutu sambil mengelus perutnya yang sudah kelihatan buncit.

"Gue masih bisa denger ya lo ngomongin apa." celetuk Jeffrey.

Rosie melirik suaminya dengan tatapan sengit. "Tuh kan aura nya udah mirip bapak-bapak komplek yang lagi marahin anaknya. Kamu jangan jadi anak nakal ya dek biar nggak di galakin sama ayah." ucap Rosie yang seakan-akan sedang mengobrol dengan bayi nya.

"Ci, buruan mandi terus istirahat. Lo tadi bangun subuh dan belum istirahat lagi, kan? Nanti kalo kecapekan terus demam percuma dong kita jauh-jauh ke Jogja." Jeffrey mendumal layaknya ibu-ibu.

"Iya ayah. Ya ampun galak banget deh calon bapak." ucapnya. Lalu langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Jeffrey mengusap wajahnya lalu menghembuskan nafas lelah. "Hormon ibu hamil bisa ngerubah sifat orang kayak gitu ya. Sabar banget gue." gumamnya.

Lima belas menit berlalu Rosie sudah menyelesaikan acara mandi nya dan kini dia sedang mengeringkan rambut blonde nya. Dahi nya mengerut saat melihat Jeffrey sedang sibuk di sofa kamar hotel dengan berbagai macam buku catatan yang berserakan diantara laptop.

"Ngapain?" tanyanya setelah mendudukkan diri disamping suaminya.

"Belajar." jawab Jeffrey dengan singkat. Fokus nya terpaku pada laptop dan buku catatan.

"Kita di Jogja tuh lagi liburan loh, bukan lagi study tour."

"Nggak sampai dua bulan lagi ujian kelulusan dan gue sama sekali belum bikin persiapan yang matang. Catatan gue aja banyak yang kosong. Ini gue lagi minta catatan ke Aming sama Bambang. Lo mending minta catatan ke teman lo deh."

Rosie agak kesal sih dengan sikap Jeffrey yang menurutnya sangat tidak tahu tempat. "Jeff, kita mau liburan disini. Bisa nggak sih belajar nya di pending dulu."

"Nggak bisa. Nilai gue taruhannya."

"Yaelah, nggak usah panik gitu deh. Gue udah nggak minat ngerebut posisi nomor satu lo. chilling out aja Jeffrey."

"Bukan masalah peringkat aja. Tapi gue lagi persiapan masuk universitas sama cari kerja. Emang cari kerja disaat pendidikan gue masih belum matang tuh gampang apa."

Rosie merengut mendengar nada bicara Jeffrey yang terkesan dingin. "Lo bisa kerja apa aja nanti pas kuliah. Kan kebetuhan kita masih bisa di tutup sama uang kuliah gue."

Jeffrey menoleh ke arah istrinya. "Maksudnya?" tanyanya dengan alis terangkat satu.

"Kan gue udah putusin untuk tunda kuliah, terus uang kuliah yang gue dapat perbulan nya bisa dipakai untuk nutupin kekurangan buat kebutuhan kita nanti. Gue juga udah minta uang lebih ke kakak gue kok."

[1] YOUNG PARENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang