Hollaa!!
Dengan Tya disini, gak nyangka baru sebentar udah dapet lima vote haha!
Hope u like my story guys!
———————————
Liam Mahardika Manik dan Layora Kayesha adalah dua pemeran utama dalam novel. Mereka yang awalnya berpacaran karena permainan ToD antara Yora dan teman-teman perempuannya kini akhirnya menjadi pasangan yang saling mencintai sampai akhirnya datanglah Semesta Putra Rajasta yang memiliki dendam pada orang tua Liam dan Yora.Kedua orang tua Liam dan Yora sebenarnya saling mengenal namun mereka berdua tidak mengetahui hal tersebut. Pembunuhan dari orang tua Semesta didalangi oleh orang tua Liam dan Yora.
Keempat orang itu berusaha membuat perusahaan ayah Semesta hancur, mengakibatkan saham perusahaan menurun dan mereka akan membeli saham perusahaan tersebut secara besar-besaran kemudian pada saat saham perusahaan tersebut naik lagi maka mereka bisa mendapatkan untung besar.
Bisa dikatakan bahwa Liam dan Semesta adalah saudara sepupu karena kakek dan nenek mereka bersaudara. Namun ayah Liam memutuskan meninggalkan nama Rajasta dan pergi dari rumah, ayah Liam dari dulu memang tidak menyukai ayah Semesta.
Ia muak, muak akan orang tuanya yang terus memuji-muji ayah Semesta begitupun keluarga besarnya. Sinar ayah Semesta membuat kesempatan ayah Liam untuk bersinar dan menonjol menghilang.
Setelah jatuhnya Grup Rajasta ayah Liam beserta orang tua Yora membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi keluarga Semesta pada waktu itu, namun Semesta berhasil selamat setelah ibunya menguncinya dalam pintu rahasia di ruang baca.
Semesta ditolong oleh sahabat ayahnya dan mengajarkan Semesta tentang balas dendam yang adil. Balas dendam yang menuangkan semua kebencian didalamnya, balas dendam yang menguntungkan.
Dengan bantuan Ardiello a.k.a sahabat ayah Semesta, akhirnya ayah Yora berhasil dilenyapkan namun tidak dengan ibu Yora serta orang tua Liam. Maka dari itu, dendam belasan tahun sampai saat ini belum bisa terbalaskan.
Niat Semesta yang awalnya ingin menghancurkan Yora terlebih dahulu terhenti karena perlakuan lembut gadis itu yang mampu membuat Semesta luluh, ia jatuh dalam cinta dan berakhir menjadi obsesi pada sang gadis.
Namun tentu saja Liam yang merupakan pemeran utama pria tidak membiarkan semua terjadi sesuai kehendak Semesta, ia menjadi penghalang terbesar bagi Semesta maka sudah sepatutnya kebencian laki-laki itu sepenuhnya jatuh pada Liam.
Tidak peduli memanfaatkan laki-laki atau perempuan Semesta seakan gelap mata akan kebenaran, ia menggunakan segala cara agar dapat membunuh Liam dan mendapatkan gadis pujaannya.
Hingga pada akhirnya, saat Semesta berhasil membunuh orang tua Liam, Semesta dijebloskan ke penjara dan dihukum mati. Sedang Ardiello, tidak pernah muncul sampai Semesta di eksekusi mati.
Setelahnya alur cerita berjalan layaknya cerita novel pada umumnya, dimana pemeran utama pria bahagia bersama pemeran utama wanita walaupun sempat terpuruk karena kepergian orang tuanya namun pemeran utama wanita selalu ada untuk mendukungnya. Lalu cerita terus berlanjut sampai keduanya menikah dan mempunyai dua anak.
Raya memejamkan matanya, ia harus berpikir bagaimana caranya agar ayah baru nya tidak mencari masalah dengan dua pemeran utama yang sedang berjalan kearah mereka. Dada bayi itu terus berdebar-debar seiring langkah sepasang kekasih itu mendekat.
Akhirnya Raya merengek minta digendong oleh Semesta. Ia bisa melihat tangan Semesta yang terkepal dengan pandangan lurus ke depan. Raya terus merentangkan tangannya kearah Semesta dan membuat wajah seolah akan menangis.
"Sayangg kenapa hm? Cup cup jangan nangis dong, baby antik nda boleh nangis."
Gempa bingung, tapi ia berusaha menenangkan bayi di pelukannya. Setelah melihat bahwa Raya terus merengek kearah sahabatnya, akhirnya Gempa menepuk pundak Semesta keras membuat laki-laki yang ditepuk mengaduh dan menatap tajam kearah Gempa. Ia yang sudah emosi dibuat makin emosi oleh temannya.
"Apa sih lo monyet!"
Semesta berseru tidak kalem. Ya memang kan? Kalau marah tidak mungkin kalem.
"Nih, anak lo minta digendong."
"G! Urus sendiri sana."
"Ck, dia nangis pengen digendong sama lo ege."
"Lo kira gue peduli?"
"Lo anak setan mana anj!"
Semesta makin berdecak, kemudian ia menatap tajam Raya yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan bibir yang cemberut. Laki-laki itu makin melotot kearah Raya namun Raya tidak takut. Kalau hanya sekedar dipelototi bayi itu sudah kebal, ia bahkan sudah pernah dibunuh oleh ayah kandungnya. Kalau hanya dipelototi oleh orang yang notabenenya adalah orang yang berstatus ayah beberapa jam Raya tidak takut.
"Lo kira gue takut? Sampe mata lo jatuh juga nggak bakal bisa bikin gue nangis kalo cuman dipelototin." Batin Raya.
Wajah Raya mulai memerah, menandakan ia akan menangis. Tangannya terus terangkat kearah Semesta, akhirnya laki-laki itu menghela nafasnya kasar. Ia menggendong Raya dan kasar dan segera pergi dari sana.
Hati Semesta panas melihat keromantisan Liam dan Yora, dia juga dibuat makin kesal saat melihat raut wajah penuh meledek Liam.
Semesta berjalan dengan tergesa-gesa, nafasnya memburu dan matanya berkilat penuh amarah. Saat ini rasanya ia ingin membunuh bayi di gendongannya dengan segera.
Gempa yang melihat itu panik, ia menggeplak kepala teman-temannya yang lain. "Woi! Kok malah begong, susulin Semesta bego! Nanti Raya di apa-apain!"
Gempa berseru panik, ia langsung berlari mengejar Semesta. Sedangkan Langit, Awan dan Guntur ngebug sebentar sebelum akhirnya ikut mengejar Semesta. Mereka tahu tabiat Semesta saat marah, ia pasti akan selalu menghancurkan benda-benda disekitarnya terkadang juga ia langsung mencari seorang preman atau penjahat lain yang ia lihat lalu membunuhnya.
Bagi Semesta, dengan membunuh kemarahannya akan lenyap.
YOWW
Gimana nih part ini?? Ngebosenin ga??
Kalau ada masukan boleh tulis di kolom komentar ya!
Kalian gercep banget serius wkwk, baru sebentar eh tiba-tiba udh 5 vote.
Thank youuuu yaa!10 vote baru up lagi, hmz kira-kira bisa ga ya?
10 vote dalam dua hari maka bakal double up!
Stay safe and stay healthy guys!
Spam next👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Antagonis Daddy
Teen FictionAinsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ayahnya lakukan setiap hari. Ayahnya adalah seorang pemabuk, yang setiap harinya selalu menyewa wanita...