Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ayahnya lakukan setiap hari. Ayahnya adalah seorang pemabuk, yang setiap harinya selalu menyewa wanita...
Tapi boong, surprise, memang belum sampe target tapi Tya pengen up hehe _______________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ciee yang nggak masuk karena ngurusin anak."
"Hm?"
Gerakan Semesta yang sedang memasukkan buku-bukunya terhenti karena sebuah suara yang sudah sangat ia kenal masuk ke pendengarannya. Begitupun Guntur dan Gempa yang tadinya hendak pergi mendahului Semesta berhenti dan berbalik menatap kearah dua orang yang masih berada di ruang kelas.
"Anak lo cantik."
"Maksud?"
Semesta memandang malas kearah Liam, musuh bebuyutannya. Liam kini duduk diatas meja yang berada didekat Semesta, diwajahnya kentara sekali niat untuk mengejek.
"Anak haram lo yang keberapa tuh?"
Pandangan Semesta, Guntur dan Gempa menajam mendengar perkataan Liam. Gempa maju mendekati Liam tapi ditahan oleh Semesta.
"Maksud lo ngomong begituan apa anjing!"
Gempa berseru marah pada Liam, sedangkan wajah laki-laki itu terlihat terkejut namun bagi Semesta, Guntur dan Gempa raut wajah itu sangat menyebalkan.
"Wetss, kok lo yang nyolot... Atau ternyata lo ya bokap biologis nya? Kan si Semesta cuman bokap 'angkat' nya aja."
Gempa tersentak, pandanganya makin menajam kearah Liam begitupun juga Semesta, ada rasa mengganjal dihatinya saat mendengar perkataan Liam.
"Gue mau nanya dong Ta, kenapa sih lo mau ngerawat anak yang asal usulnya nggak jelas begitu?"
Liam turun dari meja dan berjalan mengitari Semesta yang kini pandangannya terlihat ragu. Melihat raut wajah Semesta membuat Liam tersenyum sinis.
"Gue tau kok Ta, lo ngambil anak itu buat deketin Yora karena dia suka anak kecil kan? Gue tau kok lo pernah ngajak Yora jalan dengan alasan mau milih baju bayi buat 'anak' lo itu.."
"Gue juga tau kalo lo punya niatan buat ngajak Yora jalan lagi dengan alasan anak lo itu pengen main dan lo nggak bisa jaga anak kecil, kan?"
Guntur dan Gempa terkejut, mereka memandang Semesta dengan pandangan tanya. Sedangkan Semesta diam sambil memandang kebawah, kedua tangannya mengepal.
