Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ayahnya lakukan setiap hari. Ayahnya adalah seorang pemabuk, yang setiap harinya selalu menyewa wanita...
Coba cung tangan siapa yang udah nabung buat beli novelnya?
Tya ingetin lagi nih, kalian masih punya waktu 2 bulan buat nabung! Bahkan dengan 2k perhari selama 2 bulan aja kalian udah bisa peluk My Antagonis Daddy versi cetak!!
2x60 = 120k!!
Nabung perhari cuman 2-5k aja loo~~
Pokoknya kalian wajib sih beli yg versi cetak, karena bakal ada perbedaan, di setiap chapter versi novel Tya nambahin lagi kata-kata dan kalimat yang ada.
— Endingnya juga bakal beda sama yang versi cetak
— Penasaran nggak sih gimana perjalanan awal-awal Semesta buat nemuin Nanny yang pas? Hahahaha
— Bakal diceritain nasib Prama nanti pas dia udah balik ke dunianya
— bakal ada ekstra chapter di versi cetak
— Bakal diceritain secara rinci siapa sih itu Bumi? Dan kok bisa Bumi kerja buat Semesta? Trus kenapa Bumi marah banget pas Guntur nyuruh dia buat ga natap pake mata rendahan itu. (Chapter 20)
Banyak lagi deh nanti pokoknya!
Pastiin kalian punya yg versi cetak yaaaa!!
Lope u all!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aiyaiya Aiyaiya
Suara dering telepon dari ponsel Guntur memecah keheningan diruangan rawat tersebut. Gempa mengambil ponsel Guntur yang berada diatas laci disebelah kasur pasiennya. Gempa diam sebentar, lalu memberikan ponsel itu ke Guntur.
"Buset, nada dering lo nggak ada yang lebih bagus? Itu kayak suara telepon mainan keponakan gue anjir. Yang sekali dipencet bunyinya aiyaiya, hahahaha."
Awan menertawakan suara dari nada dering ponsel Guntur, Gempa ikut tertawa sambil memukul-mukul punggung Awan. Ntah itu memang kebiasaannya saat tertawa atau ingin memukul Awan yang selalu melontarkan candaan disaat yang tidak tepat.
Raut wajah Guntur menunjukkan keterkejutan setelah melihat siapa yang menelepon nya. Guntur diam untuk beberapa saat, bingung harus melakukan apa walaupun jawabannya sudah jelas bahwa ia hanya perlu menarik icon hijau keatas untuk menerima telepon itu.
"H—halo?"
Akhirnya setelah lama memandangi ponselnya, Guntur memilih untuk mengangkat telepon tersebut.
