[ S e p u l u h ]

40.9K 5.2K 264
                                    

HOLAAAA
DENGAN TYA DISINI!!!

UEUEUEUEU UDAH 6K PEMBACAAA(╥﹏╥)
MAKASIH BANGET BUAT KALIAN YANG UDAH BACA VOTE+COMENT+FOLLOW!!

Semoga suka chapter yang ini ya!! Jangan lupa vote+coment+follow okeyy!

——————————————

"Anda hanya bisa tinggal 1 tahun disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda hanya bisa tinggal 1 tahun disana. Setelahnya jiwa anda akan kembali lagi kesini, tapi anda harus ingat, konsekuensinya adalah anda akan kehilangan semua ingatan Anda tentang putri anda nanti. Ainsley dan Raya akan hilang dalam ingatan anda sekeras apapun anda berusaha mengingatnya.."

"Tubuh yang akan anda masuki adalah tubuh seorang yang sudah hampir mati, sisa hidupnya tinggal 1 tahun lagi dan itu sesuai dengan anda. Sekeras apapun anda mencoba untuk tidak kembali ke dunia ini lagi anda tetap akan kembali kesini dengan ingatan seorang pria yang hidup sendiri dan sebatang kara. Apa anda setuju? Setuju semua ingatan manis bersama keluarga anda hilang?"

Di sebuah ruang tamu seorang pria dan wanita sedang berbicara dengan serius, apalagi raut wajah sang pria nampak sangat ragu. Hatinya tidak tenang, pilihan yang akan pilih sangat berat.

Jika dia memilih untuk berpindah tubuh maka ia akan bisa bertemu dengan putrinya tapi hanya 1 tahun dan konsekuensinya ia akan kehilangan segala memori tentang putrinya. Semua tentang putrinya akan hilang, baik nomor telepon, foto, baju dan bahkan buku-bukunya.

Tapi jika dia memilih untuk tidak berpindah maka ia akan terus hidup dalam rasa bersalah dan penyesalan.

Dengan memantapkan hati, ia menatap langsung mata wanita didepannya dan menjawab dengan nada lugas.

"Saya tetap akan pergi ke dunia itu."

Sarah, wanita yang memakai pakaian serba hitam dan lipstik merah menyala itu mengangguk. Dengan senyum miring menghiasi wajahnya ia meminum teh didepannya dengan anggun.

"Baik kalau begitu, tapi saya tidak berjanji bahwa dia masih memiliki ingatan di dunia ini. Yang pasti jiwa yang berada di tubuh itu adalah jiwa putrimu."

"Tidak apa-apa."

Sarah kembali mengangguk mendengar penuturan Prama, ia masih menyesap tehnya yang tersisa sedikit dan memandang ke sekitar ruangan.

"Nantinya wajah itu akan menghilang."

Lewat sorot matanya, Sarah menunjuk foto dimana Ainsley atau Raya yang terlihat tengah tertawa di hari kelulusannya.

Dengan tangan terkepal Prama tetap menjawab dengan yakin.

"Tidak apa-apa, yang penting saya bertemu dia kembali."

My Antagonis DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang