Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ayahnya lakukan setiap hari. Ayahnya adalah seorang pemabuk, yang setiap harinya selalu menyewa wanita...
ANNYEONG!! TIBA-TIBA UDAH 1,6 VOTEEEE!! Love uu all ! Thanks!
Oh anw maaf kemarin salah harusnya tes DNA hehe hujan tes darsn but gpp.
Stay healthy!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satria Biru Atmadja adalah kakak sulung dari Guntur, 1 tahun lalu kakak laki-lakinya itu mengalami kecelakaan yang disebabkan karena mobil yang dikendarai kakaknya disabotase. Kakaknya saat itu diketahui mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan dibawah pengaruh alkohol.
Karena pengaruh alkohol kakaknya tidak menyadari bahwa dari jalan belokan ada sebuah truk besar pengangkut material bangunan yang muncul. Sekeras apapun Biru menginjak rem namun nihil, mobilnya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Alhasil mobilnya terus berjalan lurus menuju truk besar tersebut dan menabraknya.
Truk besar itu melindas bagian depan mobil mobil Biru. Bagian depan mobil hancur karena diterjang oleh truk besar itu. Wajar saja karena posisi truk saat berada dibelokan adalah jalan menurun dan posisi mobil Biru adalah posisi menanjak.
Kaki Biru terhimpit dengan bagian depan mobil, karena kecelakaan itu ada beberapa kendaraan yang terkena imbasnya karena terkejut dengan henti kendaraan didepannya.
Hari itu menjadi sejarah kelam, banyak korban luka dan diberitakan di televisi nasional sampai 1 minggu. Penyebab rem blong di mobil Biru diduga karena sabotase tapi pihak berwajib tidak mengetahui siapa pelakunya.
Guntur mendapatkan informasi bahwa saat kecelakaan terjadi pacar kakaknya itu sedang hamil 7 bulan. Pacar kakaknya tidak terlihat menjenguk saat kakaknya dirawat dirumah sakit sampai sekarang.
Setelah menerima video, foto serta surat tes DNA yang dikirimkan padanya Guntur sempat ragu dan akhirnya memutuskan untuk memeriksanya sendiri. Saat malam dimana percobaan pembunuhan Raya kembali dijalankan Guntur masuk ke kamar Raya, ia terkejut mendapati ada Bumi disana, lebih terkejut lagi karena sikap kurang ajar Bumi yang berani memegang rambut majikannya sendiri.
"Siapa yang ngebolehin lo megang rambut dia?"
Guntur dapat melihat wajah terkejut Bumi, Guntur memandangnya tajam dan penuh tidak suka. Ia tidak suka dengan sikap kurang ajar Bumi yang seenaknya menyentuh rambut bocilnya. Ia tidak suka saat melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan posisinya.
"Jangan. Sentuh. Rambutnya."
Bumi memandangnya dengan tatapan bingung membuat Guntur berkerut tidak suka.
"Jangan tatap saya dengan mata rendahan itu."
"Tutup mulutmu bajingan!"
"Heh."
Guntur tertawa meremehkan saat melihat amarah Bumi. Ia melepaskan cengkraman tangan Bumi dari kerah bajunya dan berjalan menuju Raya yang sedang tertidur pulas.
