[ D u a D e l a p a n ]

17.6K 2K 418
                                    

HALOOOO HALOO YOROBUNN GENKI DESU KA???

GIMANA KABARNYA!!???

AYO ABSEN YANG KANGEN ☝️☝️

Part kali ini puaaannnjaaangg banget, lebih panjang dari chapter lain. Bahkan chapter ini nyampe 3.200+ kata!!

Ini kan yang kalian mau? Nihh Tya kabulinnn<( ̄︶ ̄)>

Thanks ya buat kalian yang udah setia nunggu kelanjutan cerita ini!

Coba absen siapa yang udah follow trus dapet notif spoiler dari Tya di percakapan???

Yang ga mau ketinggalan spoiler chapter berikutnya harus follow dulu dong!!

Anw, ada yang baru nih.. ada yang nyadar ga yaaa??

‼️WARNING : CHAPTER KALI INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK DISENSOR‼️
_____________________________



‼️WARNING : CHAPTER KALI INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR YANG TIDAK DISENSOR‼️_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Operasi Guntur berhasil, sekarang lelaki itu ditempatkan di ICU untuk dipantau selama beberapa jam. Dokter berkata paling cepat Guntur akan sadar 6 jam kemudian atau 1 hari kemudian setelah operasi.

Gempa, Awan dan Langit silih berganti menunggu Guntur sadar. Mereka akhirnya memutuskan untuk memberitahu Biru soal Guntur, diluar ekspektasi mereka, Biru tidak heboh memarahi mereka karena baru memberitahu setelah operasi selesai, menangis, memukul mereka dan tidak pingsan.

Biru tentu kaget, kemudian dia berterimakasih kepada mereka bertiga karena telah menjaga adiknya selama ia tidak ada.

Pandangan Biru fokus pada Guntur, adiknya. Guntur itu seperti adik pada umumnya, suka menjahili kakaknya, saat kecil nakal, walaupun nakal ia tidak akan bisa melawan perintah kakaknya meski itu dijalankan dengan setengah hati, Guntur juga malu menunjukkan rasa sayangnya pada dirinya.

Dulu saat kecil mereka bahagia, saat kecil mereka juga tidak kekurangan apapun karena ayah dan ibunya sangat menyayangi mereka. Namun saat ia berumur 13 tahun semua berubah, kedua orangtuanya mulai bertengkar, mulai menghindar satu sama lain, mencoba menyibukkan diri agar mereka tidak perlu bersinggungan.

Imbasnya Biru dan Guntur menjadi kehilangan sosok orang tua, ketidakhadiran orangtuanya disini tidak membuatnya terkejut. Ia merasa sudah terbiasa, ia sudah terbiasa dengan ketidakhadiran orangtuanya bahkan ia sudah tidak mengharapkan perhatian orangtuanya. Asal mereka ingat dengan tanggung jawab mereka pada anak dengan membiayai hidup mereka itu sudah cukup untuk Biru, tapi Guntur berbeda.

Dengan bodohnya masih mengharapkan perhatian orangtuanya yang jelas-jelas sudah tidak memperhatikan mereka lagi. Guntur tidak segan-segan mendapatkan cap 'anak nakal' dari orang-orang hanya demi mendapatkan perhatian orangtuanya.

My Antagonis DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang