2

662 89 14
                                    

"Ah, menggiurkan sekali. Banyak sekali bakat yang kuat di sini." Ucap monster lumpur itu.

"Kusso!" (Name) mengarahkan tangannya ke monster lumpur itu. Jemarinya lalu mengepal.

Pyar....

Monster itu tampak hancur. Tapi tenyata ia bisa menyatukan kembali tubuhnya.

Sara yang melihat itu langsung melontarkan topan-topannya. Berusaha menghancurkan monster lumpur itu. Tapi percuma. Sebanyak apapun ia menghancurkan, monster itu kembali menyatu.

"Sialan! Liquid ini! Harus diserang dengan sekali pukulan yang langsung membuatnya hancur." Ucap (Name), lalu menoleh ke Bakugou dan dua temannya yang lain.

"Kalian lebih baik pergi, cari pro hero, kalau bisa All Might. Aku dan Sara akan menahannya." Ucap (Name).

"Haah. Akulah yang akan menghancurkan monster itu dan menjadi pahlawan hebat." Bakugou mendengus kesal. Ia mendorong bahu (Name) lalu langsung meloncat menuju monster itu.

"Sikapmu bahkan tak mencerminkan seorang pahlawan." Dengus (Name)

"Hancurlah kau!" Bakugou mengarahkan tangannya ke monster lumpur itu.

Dhuarr...

Ledakannya begitu kencang. Tapi tak bereaksi apapun kepada monster itu. (Name) langsung menarik Bakugou mundur dengan Controlling miliknya. Karena jarak Bakugou terlalu dekat dengan monster lumpur itu.

"Apa yang kau lakukan, BAKA!!" Seru Bakugou tak terima.

"Kamu yang bodoh, posisimu itu terlalu dekat dengan makhluk itu." Sara yang menjawab. Bakugou hanya mendengus kesal.

"Aku akan menangkap kalian semua! Hahaha!" Lumpur itu bergerak cepat. Mengenai mereka. Kecuali kedua teman Bakugou yang sudah di dorong oleh (Name) dengan quirk miliknya.

"Menjijikan!" Seru Sara.

DHUAAR...

●○●

Beberapa saat sebelum ledakan...

Di sebuah tempat lain...

"Aku tak akan bilang langsung kalau 'kau bisa menjadi pahlawan meski tanpa bakat.'" Ucap All Might. Membuat Midoriya terdiam. Lalu menunduk.

"Aah," gumamnya pelan.

All Might beranjak berdiri.

"Jika kau memang ingin membantu orang, kau juga bisa jadi polisi." Ucapnya. "Walau mereka sering di ejek jika tidak bisa menghentikan penjahat, itu tetap pekerjaan yang terpuji." Lanjut All Might sambil berjalan menuju pintu turun.

Ia membuka pintu. "Tak ada salahnya bermimpi, tapi kau juga harus melihat kenyataannya, shonen." All Might masuk. Ia menuruni tangga.

"Sekarang, aku harus bergegas..." Gumam All Might seraya merogoh sakunya. Tapi kosong.

"Eh?" All Might tampak panik. Ia lalu mendengar ledakan yang cukup besar. Ia menoleh ke jendela.

"Jangan-jangan.." gumamnya.

Sementara Midoriya yang masih berada di atas gedung, terkejut mendengar ledakkan itu.

"Ah, villain! Siapa pahlawan yang akan ke sana?!" Serunya tertarik untuk menonton. Tapi...

"Aku tak akan bilang langsung kalau 'kau bisa menjadi pahlawan meski tanpa bakat.'"

Mengingat perkataan All Might tadi membuat antusiasmenya sirna. Ia kembali menunduk. Lalu berjalan turun gedung.

The Controller {BNHA X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang