"Pertandingan kedelapan, start!"
Uraraka langsung menerjang ke depan dengan tubuh yang sedikit merunduk. "Menyerah bukanlah pilihanku!"
"Ya! Seperti itu! Mau kecelakaan atau apa pun, asal bisa menyentuhnya, dia bisa melayangkannya." Ujar Midoriya semangat.
"Menurut Bakugou-kun, pasti dia takkan membiarkan Uraraka-kun mendekatinya." Iida menoleh.
"Makanya, menurut Kacchan, bukan menghindar, tapi serang balik."
Bakugou mengangkat tangan kanannya. "Kalau begitu, matilah!"
Bakugou mengeluarkan ledakannya tepat ke Uraraka, membuat Uraraka terhempas.
"Uraraka-san!"
"Apa dia hangus?" Tanya Mineta. Jirou bergidik ngeri sambil menutup kedua telinganya.
"Melawan perempuan juga tidak kenal ampun ya, si Bakugou-chan itu." Ujar Tsuyu.
"Gawat. Meski aku tahu, tapi tidak bisa bergerak." Gumam Uraraka.
Bakugou mengambil ancang-ancang untuk serangan berikutnya. "Akan kuhabisi." Ia melihat bayangan baju olahraga yang mendekatinya.
"Jangan meremehkanku!!" Dengan cepat ia membanting sembari meledakannya, tapi ternyata itu hanyalah atasan baju olahraga yang di layangkan oleh Uraraka. Uraraka muncul di belakang Bakugou.
"Ooh, dia melayangkan jaketnya untuk mengelabuinya ya? Lumayan cerdik juga!"
Uraraka hendak menyentuh Bakugou. Tapi Bakugou menghempaskan Uraraka dengan ledakannya.
"Dia bergerak setelah melihatnya?" Tanya Sero terkejut.
"Kalau gerakannya segesit itu, asapnya jadi tidak berguna ya." Kaminari menanggapi.
"Quirk Uraraka yang takkan aktif jika tidak menyentuhnya, melawan refleks gesitnya Bakugou, ia lumayan tidak di untungkan."
Uraraka kembali maju saat asap mulai pudar.
"Lambat!" Bakugou kembali mengeluarkan ledakan tepat ke muka Uraraka.
"Terima ini!!" Entah bagaimana caranya menghindar, Uraraka muncul di samping, tapi Bakugou kembali menghalanginya.
"Ochako-chan...." gumam Tsuyu khawatir.
"Aku tidak sanggup menontonnya." Jirou menutup wajahnya.
"Jangan bilang Bakugou itu.... seleramu begitu ya.." ujar Mineta.
Setiap kali Uraraka menyerang, saat itulah Bakugou menjauhkannya menggunakan ledakannya.
"Masih belum!"
DHUAARR...
"Uraraka menyerang tanpa henti, tapi ini..."
"Eh? Yakin tidak di hentikan?"
"Dia sudah kelewatan lho!"
Seru beberapa penonton ke Cementoss, tapi Cementoss tak menggubrisnya. Uraraka maju kembali tapi kembali di hempaskan.
"Aku sudah tak tahan lagi." Salah satu pro hero berdiri. "Oi! Apa kau pantas menyebut dirimu calon pahlawan?! Kalau kau punya kemampuan sehebat itu, cepat akhiri dan keluarkan dia dari arena!"
DHUAARR...
"Jangan mempermainkan gadis lemah!"
"Betul! Betul!"
Riuh suara penonton yang meneriaki Bakugou.
"Dari bangku penonton, terdengar ejekan. Tapi, jujur saja, aku juga merasa━"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Controller {BNHA X Reader}
Random(Full Name) adalah gadis yang kehilangan ingatannya sejak kecil. Sehingga ia tinggal di rumah sahabatnya, Sara. (Name) seorang gadis yang mungkin agak pendiam namun ceria. Di temani sahabat baiknya sejak kecil, Sara, atau yang ia biasa panggil Tora...