11

329 54 7
                                    

Beberapa waktu yang lalu...

Noumu mematahkan lengan Aizawa dengan begitu mudah. Aizawa berseru kesakitan.

"Kau bisa menghapus Bakat. Itu mengagumkan tapi tak begitu hebat. Di mata musuh berkekuatan besar kau sama saja dengan orang tanpa Bakat." Ujar Shigaraki.

"Ah, kau pasti tahu tentang gadis berambut (h/c) itu bukan? Dari mana sebenarnya dia berasal?" Tanya Shigaraki sambil menyeringai.

"Apa yang mau kau lakukan dengannya?!" Aizawa berseru.

"Hmm, apa ya? Dua rekanku sedang berusaha menyadarkannya tentang di mana tempatnya yang seharusnya berada. Kau tahu? Dia sangat kuat, bakatnya sangat menarik."

Aizawa berdecih pelan, ia menatap Noumu, berusaha menghapus bakatnya, tapi tidak berdampak apa-apa. Yang ada Noumu itu mematahkan salah satu lengannya lagi. Lalu menghantamkan kepalanya ke dasar USJ.

"Mi... Mi... Mi-Mi-Midoriya, aku tak tahan lagi. Aku yakin kau punya rencana selain ini kan?" Mineta menutup mulutnya, menatap gemetaran. Ia, Midoriya dan Tsuyu melihat kejadian itu di zona kapal karam.

"Kero."

Midoriya tidak bisa berkata apa-apa melihatnya.

Tiba-tiba muncul asap ungu di samping Shigaraki.

"Shigaraki Tomura." Shigaraki menoleh.

"Kurogiri, No. 13 sudah kau bunuh?"

"Aku sudah menghabisinya, tapi masih ada murid yang belum kusedot dan salah satu dari mereka kabur." Jawab Kurogiri.

"Hah?" Shigaraki tampak terkejut. Ia lalu menggaruk-garuk lehernya. "Kurogiri... kau ini... jika saja kau tak memiliki lubang cacing, kau pasti telah hancur berkeping-keping."

"Kita takkan bisa menang melawan selusin pahlawan pro. Ini game over." Shigaraki menghentikan gerakan menggaruknya. "Aaah, padahal sudah sejauh ini tapi malah game over. Mana lagi si Ikari dan Unmei sepertinya belum berhasil mendapatkannya. Haah, pulang saja yuk."

"Mereka ingin pulang? Apa mereka bilang ingin pulang?" Mineta menoleh ke teman-temannya.

"Itu yang kudengar." Jawab Tsuyu. Mata Mineta berkaca-kaca.

"A-akhirnya! Kita selamat!" Mineta menangis terharu. Ia memeluk Tsuyu. Tapi entah kenapa tangannya nyasar memegang dada Tsuyu.

"Ya, tapi..." Tsuyu yang sadar akan hal itu langsung memasukkan kepala Mineta ke dalam air. "Aku punya firasat buruk tentang ini. Midoriya-chan"

"Iya." Midoriya mengangguk. "Mereka langsung menyerah, padahal sudah sejauh ini."

Shigaraki menoleh ke arah mereka. "Ah, benar juga. Sebelum pergi, kebanggaan si Simbol Perdamaian... ayo kita siksa dulu!"

Tiba-tiba Shigaraki sudah berada di depan mereka. Dengan tangan yang hendak mencengkram wajah Tsuyu. Tapi tidak terjadi apa-apa.

"Cih. Kau memang keren... Eraser Head."

Aizawa mengangkat kepalanya, mengaktifkan bakatnya supaya Tsuyu tidak terluka. Tapi Noumu kembali menghantamkan kepala Aizawa.

"Lepaskan dia! Smash...!" Midoriya meloncat nekat ke Shigaraki. Melayangkan pukulannya. Angin dari dampaknya membuat beberapa penjahat terbanting.

Tapi Noumu menghalangi Midoriya.

"Gerakanmu bagus. 'Smash'-mu, apa kau penggemad All Might? Kalau begitu, dia saja." Ucap Shigaraki.

Noumu mencengkram tangan Midoriya, lalu tangan satunya hendak mencengkram kepalanya. Tsuyu langsung menepis tangan Shigaraki. Lidahnya bergerak untuk menyelamatkan Midoriya. Sementara tangan Shigaraki kembali bergerak, hendak menyerang Mineta dan Tsuyu.

The Controller {BNHA X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang