20

202 47 8
                                    

"Everybody, maaf sudah membuat kalian menunggu! Area yang membeku di pertandingan kedua akhirnya kering, waktunya pertarungan selanjutnya!

Pembunuh dari kelas B! Si cantik namun berduri! Dari prodi pahlawan! Shiozaki Ibara! Melawan....

Sparking killing boy! Dari prodi pahlawan, Kaminari Denki!"

Penonton bersorak-sorak riang.

"Saa, saa! Kali ini pertarungan cetar membahana━"

"Anu..." Shiozaki memotong seruan Present Mic. "Maaf memotong pembicaraan, maksudnya 'pembunuh' itu apa ya? Tujuan saya ke sini hanya untuk menang, saya tidak bermaksud untuk merenggut nyawa."

"Go-gomen!"

"Lagi pula alasan saya untuk masuk ke Yuuei bukan untuk menyimpang, melainkan ingin menolong orang-orang...

"Sudah kubilang 'gomen'! Aku yang salah!"

"Terima kasih atas perhatian anda." Shiozaki membungkukkan tubuhnya.

"Wah, Present Mic-sensei sampai di buat sepeeti itu oleh dia." Ujar (Name).

"Ternyata kelas B ada orang seperti itu ya?" Sara menimpali.

Shiozaki berjalan kembali.

"Po-pokoknya, start!"

"Sehabis ini selesai, bagaimana kalau kita makan bareng? Kalau mau, nanti aku hibur loh." Ajak Kaminari. Shiozaki sedikit terkejut, tapi ia hanya diam. "Mungkin pertandingan ini.... akan berakhir dalam sekejap!"

Di sekeliling tubuh Kaminari mulai muncul listrik.

"Kejutan listrik sembarang.... 1,3 juta volt!"

Saat aliran listrik itu hendak mengenai Shiozaki, ia membalikkan badannya, lalu rambutnya yang mirip akar itu memanjang dan memutus sendiri sebagai perisainya, lalu dilanjutkan dengan akar yang menjalar di bawah arena, lalu muncul tepat di bawah Kaminari dan mengikatnya.

"Berakhir sekejap! Kukatakan sekali lagi, berakhir sekejap!"

"Yang maju ke babak kedua, Shiozaki-san!" Midnight mengarahkan cemetinya ke arah Shiozaki.

"Oh, kesempatan yang di berikan ini, tidak akan saya sia-siakan." Shiozaki menyatukan kedua telapak tangannya.

"Yosha!! Kerja bagus Shiozaki!" Seru teman sekelasnya.

"Astaga..." Jiro menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Are are?" Monoma muncul di pembatas tempat penonton kelas A dan kelas B. "Bukannya tadi bilang bakal berakhir dalam sekejap ya? Aneh banget ya? Dia di kalahkan dalam sekejap ya? Seharusnya kelas A itu lebih baik dari kelas B. Aneh sekali ya!" Monoma tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba seseorang memukul kepalanya sampai pingsan. Lalu muncul kepala Kendo.

"Maaf ya." Ujarnya. 

'Tadi itu apa?'

"Sesharusnya quirk Kaminari-kun kuat, tapi lawannya lebih hebat lagi... Shiozaki-san dari peringkat ke 6. Tanaman merambat ya? Apa mirip quirk kayunya Kamui ya?" Gumam Midoriya sambil mencatat.

Satu kelas menatap Midoriya suram.

"Tipe pengikat ternyata memang kuat. Aku juga jarang melihatnya hancur. Mustahil bisa mendekatinya sambil menghindari rambatannya. Jadi satu-satunya cara hanyalah memotongnya atau menerobos paksa, tapi...  aah, kalau begitu, yang ada justru tertangkap duluan.. emm.."

"Padahal baru saja selesai tanding, kamu sudah memikirkan strategi ya?" Celetuk Uraraka.

"Ah, bukan! Bisa di bilang ini cuma hobi.." Midoriya menutup mulutnya.

The Controller {BNHA X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang