10

347 60 4
                                    

"Kakak..." (Name) terdiam. "Kalian tidak mungkin kakakku. Kalian itu penjahat! Dan nama keluarga kalian saja berbeda denganku!"

"Tentu saja, karena kami menggunakan nama samaran. Tapi, hei kau tahu? (Last Name) itu adalah nama keluarga penjahat. Dan kaulah yang salah mengambil jalan." Unmei menyeringai. Wajah (Name) memucat.

"Ti-tidak mungkin!" Serunya. Pikirannya tiba-tiba jadi kacau.

"Lalu apa yang kalian inginkan?!" (Name) menatap Unmei. Unmei tersenyum, ia mengulurkan tangannya.

"Kembalilah." Ucapnya. "Kembalilah kepada kami, (Name). Tempatmu yang sebenarnya adalah tempat para penjahat."

"Tak akan!" (Name) berseru. Ia melayang. "Aku tidak punya waktu untuk mengurusi kalian. Aku harus menolong teman-temanku!"

"Ikari..." Unmei melirik Ikari di sebelahnya. Ikari mengangguk. Ia mengangkat tangannya. Sebuah dinding air tercipta, menghalangi gerakan (Name).

"Kau pikir dari mana bakatmu yang hebat itu berasal, hah?!" Unmei berseru kencang. Ia mengepakkan sayap kupu-kupunya. Terbang tepat di depan (Name).

"Bakatmu itu adalah penggabungan dari bakat kinetik milik okaa-san dan bakat hipnotis milik otou-san! Dari bakat keduanya muncul bakat pengendalimu itu. Kau dapat mengendalikan benda, manusia, air, bakat bahkan pikiran! Jangan sia-siakan pemberian orang tua kita!" Seru Unmei.

"Aku tidak menyia-nyiakakannya! Bakat ini ada untuk menolong! Aku akan menggunakan bakat ini untuk menolong semua orang!" Seru (Name). Unmei tertegun. Ia menunduk.

"Tidak ada cara lain ya..." ia mengangkat wajahnya. Bola mata coklatnya berubah menjadi merah terang. Ia menjauh dari (Name). "Kalau begitu kami akan membawamu secara paksa!"

(Name) menatap was-was. Ia mengendalikan batu-batu dari gunung. Membuatnya melayang di sekitarnya.

"IKARI!" Serunya.

"Hai'k!" Ikari melayang mendekati Unmei menggunakan air sebagai pijakannya.

"Tingkatkan kekuatan dari aura kemarahan, 50%!" Seru Ikari, dari tangannya seperti muncul cahaya merah yang menembak Unmei.

Unmei terlihat tambah kuat. Sayapnya menjadi dua kali lipat dari tubuhnya. Jarum-jarum besar muncul di sekitarnya. Sementara Ikari membuat kubah air besar, menutupi mereka bertiga.

Beberapa jarum menyerang (Name). (Name) berusaha menghindar dengan cepat. Ia mencoba menahan jarum itu. Berhasil.

"Tidak semudah itu!" Salah satu jarum lolos dan menggores pipinya. Membuat kuncir rambutnya terputus.

"Kau memang pengendali, tapi yang mengendalikan jarum ini adalah aku." Ucap Unmei angkuh. (Name) hanya diam. (Name) melayangkan banyak pisau yang di bawanya. Pisau-pisau itu dengan cepat menyerang Unmei dan Ikari dari segala arah. Tapi Unmei menggunakan sayapnya untuk melindunginya dan Ikari. Sayap itu tidak robek sama sekali.

"Apa itu benar-benar sayap kupu-kupu?" Gumam (Name) terkejut. Unmei menghempaskan sayapnya dengan kencang. Membuat pisau-pisau itu terlempar.

Clap...

Salah satu pisau tertancap di lengannya. (Name) meringis, lalu mencabut pisau itu dengan paksa. Ia menghentikan darahnya dengan mengobati sedikit lukanya.

Unmei kembali menyerang (Name). (Name) menghindar dengan cepat.

"Kenapa kalian sangat memaksa?!" Seru (Name).

"Karena tempatmu yang seharusnya bukan di sini!" Seru Unmei. "Tempatmu sebenarnya adalah tempat para penjahat!"

"Aku bahkan tidak ingat masa laluku!" (Name) mengarahkan pisau dan bebatuan sekaligus, tapi berhasil di tangkis. "Apa jangan-jangan kalian yang membuat ingatanku terhapus?"

The Controller {BNHA X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang