Haii!! Enjoy dalam membacanyaa yaa!...
"Aku tidak mendapatkannya".
Taeyong memijat pelipisnya dengan tangan sebelah. Sementara yang satunya lagi memegang kertas yang diberikan Sungchan padanya. "Yang benar saja. Sudah satu minggu".
"Shin Chanyeol benar-benar ingin menghancurkan ku" geramnya.
Perusahaan pembiayaan dalam negeri maupun luar negeri menolak semua proposal kerja sama miliknya. Yang bahkan sudah setengah jalan. "Denda yang diberikan tidak cukup untuk membuatnya tetap berjalan sampai bulan depan".
"Ada satu perusahaan pembiayaan yang masih berkembang, aku sangat ragu untuk menawarinya kesepakatan. Karena tidak terlihat besar juga perusahaannya" ujar Sungchan. Memberikan kertas yang lainnya pada Taeyong.
Sebenarnya ia sendiri malas dalam berbisnis luas seperti ini. Ia lebih suka untuk berkumpul dengan tim nya. Membicarakan beberapa film yang akan di garap, kemudian melihat para pemain yang tengah syuting. Atau pergi ke luar negeri untuk ikut syuting juga. Sungchan lebih suka seperti itu. Dibanding harus berhadapan dengan para orang tua yang berkumpul mengenai kesepakatan, kerja sama, saham dan lain-lain.
"Urusan penerbangan ku sudah aman. Sedikit sulit menaikan kembali nama perusahaan ku, disaat itu akan jatuh".
Matanya meneliti informasi-informasi yang Sungchan dapatkan. "Baiklah. Ini tidak buruk. Jika memang dia menyanggupi aku akan menerimanya".
Sungchan mengernyit. Keputusan yang besar. "Ayah pikirkan kembali tentang ruginya di kita".
"Tidak. Aku perlu menyelesaikan secepatnya itu. Jika memang perusahaan itu ternyata berhenti membiayai kita, aku akan memikirkan itu nanti jika terjadi".
Taeyong tetap pada pendiriannya. Sungchan hanya mengangguk dan segera meninggalkan ruangan Taeyong.
Sementara Taeyong menghubungi sekretaris nya untuk membuatkan janji temu dengan seseorang jika perusahaan yang di maksud Sungchan juga menolaknya.
Taeyong baru saja selesai membereskan berita mengenai penerbangannya tidak sesuai prosedur yang ada. Bukti-bukti yang entah muncul dari mana membuatnya menjadi tersangka dalam hal itu.
Tentu saja sidang berlangsung beberapa hari. Saat Kementerian Pariwisata Penerbangan menuntutnya. Hingga akhirnya penuntut menghentikannya sendiri. Hakim juga mempertanyakan bukti-bukti itu. Karena bukti milik Taeyong lebih akurat. Tentu saja, itu perusahaan miliknya.
...
Beomgyu kembali merapihkan pakaian miliknya selepas beberapa hari di Thailand. Konser sehari, keliling untuk konten 2 hari.
Tangannya dengan baik merapihkan itu seperti yang Ryujin suruh. Agar semuanya masuk dan tertata rapih. Saat memasukan beberapa peralatan mandinya, seperti sikat gigi. Ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di dalam. Seperti benda kecil panjang.
Ia mengeluarkannya dari saku koper itu. Meneliti barang panjang yang ada kertas notes melilitnya.
'Jangan terkejut dan langsung terbang ke Korea'.
-istrimu, memberi hadiah yang besar bukan?
Sebuah testpack dengan dua garis disana. Ditangan Beomgyu.
Mengapa setelah beberapa minggu ini Beomgyu baru menyadari itu terselip disana.
Ryujin berdiri dan kembali memeluk Beomgyu dengan erat. "Rapihkan isi koper mu dengan benar ya".
Beomgyu menyadari kebodohannya mengingat perkataan Ryujin kala ini. Ia langsung meraih handphone samsung yang ia pakai untuk menghubungi Ryujin. Langsung meneleponnya meskipun biayanya besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&Beomgyu
FanfictionMusim gugur yang indah dengan skandal berita yang menghiasi liburan mereka. Semakin di kejar, semakin bersembunyi. Hubungan itu, jangan sampai mereka mengetahuinya. "Cukup aku yang merasakan sakitnya omongan para fans ku sendiri. Tidak dengan mu"...