Aku dan Masalahku

201 34 3
                                    

...

"Mama" Sapa Ryujin yang baru keluar dari mobilnya. Ia melambaikan tangan pada mertuanya yang tengah menyiram bunga. Tangannya membuka pintu belakang. Mengambil beberapa paper bag. Oleh-oleh dari Inggris. Hanya beberapa hiasan dan pajangan rumah.

"Salam untuk Mama".

"Eiy! Biasa saja jika dengan ku!" Nayeon memukul punggung Ryujin.

"Itu hormat ku Ma" Ryujin tertawa. "Papa Taeyong di mana Ma?".

Nayeon meletakan selangnya. Ia menyuruh pembantu disana membereskannya. Sementara dirinya membawa Ryujin ke dalam rumah. "Di akhir pekan pun dia selalu bekerja. Aku lelah melihatnya seperti itu".

"Ternyata buah tidak jauh dari dari pohonnya ya" Ryujin meletakan paper bag tadi di sebelah kursi. "Hanya sedikit oleh-oleh Ma".

"Menantu mama sangat baik yaa. Terimakasih sayang". Nayeon melangkah ke dapur. "Mau makan tidak?".

"Boleh deh. Aku lapar, hehe. Beomgyu tidak ada di rumah dari pagi. Jadi aku langsung kabur ke sini" Ryujin hanya mengekor mama nya dari belakang.

Nayeon berbalik dan kembali memukul punggung Ryujin. "Nakal. Kau belum sarapan?".

"Belum" cicit Ryujin dengan senyuman manisnya. Agar Nayeon luluh.

"Kenapa? Apa bibi disana tidak masak untuk mu?".

Ryujin menggeleng. Menduduki kursi bar disana. "Jika makan sendiri serasa ada yang kurang".

Nayeon tertawa. "Ya seperti itulah jika sudah menjadi seorang istri".

Ryujin hanya cemberut. "Sebelumnya biasa saja aku makan sendirian Ma. Tidak mood saja hari ini".

"Benarkah?" Goda Nayeon. Ia menaruh beberapa makanan yang tadi ia buat.

"Mamaa" rengek Ryujin.

Nayeon mengangguk mengerti. "Bagaimana apa kau sudah dapat periode?".

Ryujin mengambil semangkuk nasi dan ditaruh beberapa daging oleh Nayeon di atasnya. "Periode?" Tanya balik lagi Ryujin.

"Tamu mu sayang".

"Oh ya ampun! Aku tidak ingat kapan terakhir kali periode. Tapi belum lama ini sebelum berangkat ke Amerika, itupun hanya beberapa hari. Aku lupa mencatat nya".

Nayeon mendekat pada Ryujin untuk berbisik. "Mau cek bersama ku tidak? Sepertinya Beomgyu akan dapat adik".

Ryujin membolakan matanya dengan mulut yang penuh makanan. Dan Nayeon menangkap apa yang di maksud sang menantu.

"Bisa saja ia mendapat adik dan anak dalam waktu yang sama bukan? Itu lebih baik. Pikirkan betapa senangnya dia".

Ryujin tersenyum kecut. "Ma, aku dan Beomgyu sepakat tidak akan punya anak dulu".

"Benarkah?" Nayeon setelahnya terdiam. "Ya aku bisa mengerti. Kalian berdua seorang idol. Sudah menikah saja banyak rintangannya, apalagi mempunyai anak dalam waktu dekat. Tapi mama senang kalian berdua cocok. Setidaknya tidak seperti apa yang mama pikirkan waktu itu. Mengerikan".

Ryujin menelan makanannya. "Mama memikirkan apa?".

"Memikirkan jika kalian berdua akan terus perang setiap hari nya. Tapi dilihat dari tatapan Beomgyu saat melihat mu waktu hari pernikahan. Membuat pikiran mama lenyap. Anak ku itu telah jatuh cinta. Dan Beomgyu itu selalu menjaga kesayangannya dengan benar".

Nayeon mengelus rambut Ryujin. "Anak ku beruntung memiliki mu. Dan kau juga beruntung mendapatkan Beomgyu".

Ryujin tersenyum dengan mulutnya yang penuh.

Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang