....
....
Beomgyu membuka kedua tangannya untuk memeluk Ryujin, saat perempuan itu dengan tiba-tiba datang padanya di kantor.
"Kau rindu?."
Ryujin menatap lelaki itu dengan malas. "Tentu." Itu alasan ia mengapa datang kemari, ia butuh ketenangan. Dan itu hanya dapat ia rasakan ketika dirinya dekat dengan sang suami. Mungkin bawaan bayi mereka.
Tawa Beomgyu terdengar renyah di telinga Ryujin. "Aku tidak mengharapkan jawaban itu, namun thanks. Aku senang mendengarnya."
"Kau disini untuk mengganggu ku bekerja atau memaksa ku untuk tidak bekerja?." Beomgyu melepaskan pelukannya untuk kembali ke meja nya, kembali bekerja.
Ryujin mendengus, mendudukkan dirinya di sofa dengan perlahan. "Kau suka sekali ya mengusirku."
"Tidak seperti itu maksudku Ryu." Beomgyu menatap Ryujin yang kini memandangnya dengan tajam. "Kau ada masalah?."
"Nama tengah ku masalah jika kau lupa."
Hyunji yang setia berdiri di samping Beomgyu tersenyum pada Ryujin yang kini menatapnya dengan senyuman penuh.
"Bagaimana hari mu, Nyonya?."
Beomgyu membulatkan matanya, karena baru saja dirinya mendengar tangan kanannya dengan ramah bertanya pada istrinya. "Seriously?."
Ryujin melirik Beomgyu yang masih menatap Hyunji dengan seramnya. "Tidak terlalu baik, kau mau membantu ku?."
"Tentu Nyonya, kau membutuhkan bantuan?"
"Ryu." Beomgyu berdiri dari duduknya, melewati Hyunji seraya mencubit pinggang lelaki itu untuk membuatnya tetap diam.
" Ya, Tuan, Maaf." Bisik Hyunji.
"Kau butuh apa?."
Mata Ryujin kini beralih pada suaminya yang terlihat sedang cemburu hanya karena beberapa obrolan kecil barusan. "Hm?."
Kursi di sebelahnya terisi oleh Beomgyu. Tangan lelaki itu memegang perut Ryujin yang tidak seberapa besarnya. Masih pertengahan bulan, mereka masih akan terus membesar ke depannya.
"Sebenarnya bukan masalah ki juga, tapi yaa sedikit berkaitan dengan ku." Gumam Ryujin menyandarkan dirinya untuk bisa nyaman di sebelah Beomgyu.
"Kak Jaehyun?."
Kening Ryujin mengernyit. Meminggirkan badannya untuk menghadap Beomgyu. "Kau tahu apa mengenai dia?."
"Kakak mu itu sedang di permainkan oleh Ayah dan Ibu. Ayah mu bekerja sama dengan kekasih Kak Jaehyun, untuk membuat lelaki itu tetap di tempatnya, yang berarti Jaehyun jika memilih perempuan itu tidak bisa menjadi Tuan Sejati, bukan?."
Ryujin menganggukan kepalanya perlahan, lalu mengangkat kedua kakinya ke atas sofa. Penasaran dengan yang kini Beomgyu tahu.
"Terus?."
"Disisi lain, ibu mengenalkan Dokter Lee untuk nya. Jika ia menikahi Bangsawan Lee, maka masih ada alasan untuk membuat dirinya naik ke tahta milik Ayah."
"Ya, dia sekarang tengah bingung memilih antara diriku atau kekasihnya."
"Dia akan memilihmu."
Ryujin mendesis. "Maybe." Pandangannya beralih ke depan, tidak lagi menatap Beomgyu. "Dia juga memiliki masa depannya sendiri."
Beomgyu tertawa, lalu memegang tangan Ryujin dan membawa ke pangkuannya. "Kau percaya? Dia pernah mengancamku karena dia salah paham mengenai aku yang membantu ayah untuk dapat duduk di atas tahta Shin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&Beomgyu
FanfictionMusim gugur yang indah dengan skandal berita yang menghiasi liburan mereka. Semakin di kejar, semakin bersembunyi. Hubungan itu, jangan sampai mereka mengetahuinya. "Cukup aku yang merasakan sakitnya omongan para fans ku sendiri. Tidak dengan mu"...