Ego dan Dirinya

181 31 1
                                    

Senin lagiii~ Jika sukaa Votee ya😉

...

Pikiran Ryujin kacau saat ia membawa mobilnya ke rumah sakit. Ia semakin menutupi wajahnya dengan masker dan topinya, tidak boleh sampai diketahui siapapun. Taeyeon bilang langsung ke lantai 15 saja, dan Ryujin boleh langsung bertemu dokternya. Karena Taeyeon sudah berbicara dengan dokternya untuk mengosongkan jadwal untuk Ryujin. Perempuan itu tidak boleh di ketahui oleh publik jika mendatangi dokter kandungan.

"Choi Ryujin, kau bisa mengatasi sakitnya pendarahan?" Jieun tersenyum pedih. Ia mengelus perut Ryujin dengan lembut yang terbaring. "Padahal itu sangat sakit".

Ryujin meringis jika mengingatnya. "Menyakitkan sekali. Rasanya aku ingin membelah badan ku".

"Kau hamil. Perkiraan Taeyeon benar. Pendarahan mu terjadi karena kau stress atau kau mengkonsumsi makanan, obat yang membahayakan malaikat kecil mu" Lee Jieun menjelaskannya. Seraya menulis beberapa resep untuknya. "Kelelahan juga bisa jadi penyebabnya".

Ryujin terduduk. Ia senang mengetahui ada malaikat kecil di dalam rahimnya. Tapi ia juga masih belum bisa merelakan mimpinya. "Kelelahan dan stress?". Ryujin banyak pikiran akhir-akhir ini.

"Kau butuh teman cerita?" Jieun menaruh tangannya di atas meja. Menatap Ryujin yang sudah duduk di depannya. "Stress sangat tidak baik bagi ibu hamil. Apalagi ini baru berumur 1 bulan".

Ryujin menggeleng kecil. "Terimakasih untuk kebaikanmu".

"Hanya beberapa vitamin untuk ibu hamil" resep itu disodorkan Jieun. "Kau perlu datang ke sini satu bulan sekali yaa".

Ryujin mengangguk dan tersenyum. "Terimakasih dok".

"Hati-hati dijalan ya".

...

Ryujin sudah menebus vitamin sesuai resep dokternya. Banyak ternyata. Untung saja semuanya vitamin bukan obat. Ryujin terdiam di depan lift sebentar. Sambil menunggu pintu itu terbuka. Ia tersenyum kecil. Ia akan segera menjadi ibu. Benar-benar tidak terduga. Padahal ia ikut program untuk tidak hamil terlebih dahulu.

Ryujin juga mendapatkan kontak dokternya. Takut-takut ada hal mendesak yang ingin ditanyakan. Sebenarnya banyak yang ingin ditanyakannya. Tapi jamnya tidak cukup. Dokter Jieun juga ada jadwal bertemu pasien. Ia tidak enak jika sekarang saja harus memundurkan jadwal dokter itu. Untuk bulan depan, mereka sudah menentukan tanggal, jam yang Ryujin kira ia akan kosong jadwalnya.

Tadinya Ryujin ingin memberitahu Beomgyu berita ini. Tapi suaminya itu pasti memaksanya untuk segera berhenti. Ia akan menyembunyikannya setidaknya sampai nanti ia siap melepas mimpinya. Ryujin ingin egois dahulu.

...

Red carpet itu penuh oleh para fans. Mereka berjalan melewati itu untuk menghadiri acara award lagi. Ryujin kini memakai dress panjang, rambut di gelung. Anak yang baik mengikuti adat keluarganya.

Ryujin melambaikan tangannya. Mengambil beberapa pose untuk foto nya. Dia hanya mengikuti langkah membernya. Menerima beberapa wawancara singkat di red carpet tadi. Hingga kembali ke backstage untuk berganti pakaian.

"Ryu! Ada surat untuk mu!".

Ryujin membuka matanya, ia tidak beranjak dari posisi tidurannya di sofa. Tangannya hanya mengulur. Meminta surat tadi.

Sementara tangan yang sebelah lagi sibuk mengelus perutnya yang masih rata itu. Ryujin merasa tenang jika ia melakukan itu.

-Dari seseorang yang mencintaimu
Aku akan menunggu di rumah mertua mu dengan pisau ku. Beomgyu pasti akan sangat senang bukan?

Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang