Tujuan Tak Terarah.

112 18 10
                                    

Warn! Ada Adegan yang sedikitnya tidak terlalu pantas. Dan aku juga tidak terlalu memperjelas, namun hanya sekedar di mengerti saja.

Okeyy! Let's start! Enjoy gaisss... Vomment jangan lupaa. Muachhh!!

.....

Ia duduk di kursi yang di tunjuk Beomgyu di sofa tengah. Sementara pemilik rumah tengah mengambilkan segelas air putih. Matanya bergerak menelusuri kediaman Choi. Desain dan interiornya begitu memanjakan mata. Tentu saja, karena Shin Ryujin memiliki matang yang cukup jeli untuk menghias rumahnya.

Beomgyu baru saja kembali dengan segelas air di tangannya, bertepatan dengan Bami yang kembali dengan Hyunji di sebelahnya. "Tuan, tidak ada tamu yang tidak di undang di sini."

"Paman ku berhasil masuk, apa pekerjaan kalian longgar?."

Hyunji sedikit tersinggung dengan pertanyaan tersebut. "Tidak Nona, tidak ada Kim lain yang masuk."

Bami sedikitnya di ingatkan dengan perkerjaannya untuk menjaga Ryujin. Ia jadi merasa bersalah meninggalkan Nyonya nya.

"Tuan, saya akan kembali pada Nyonya."

"Beritahu dia untuk bersiap. Sebentar lagi aku akan menutup acaranya."

Bami mengangguk lalu berjalan ke ujung ruangan. Ke ujung lorong kecil, dengan pintu di ujungnya.

Sampai di depan pintu, ia masih menatap pintu yang masih tertutup rapih itu. "Nyonya, sudah waktu nya penutupan acara."

....

Yohan menaruh telunjuknya di mulut, menyuruh Ryujin diam. Tentu saja perempuan itu tidak bersuara. Mulutnya saja tertutup dengan solatip. Dan ia lebih terdiam kaku karena tangannya juga diikat menggunakan tali bajunya dengan keras di belakang tubuhnya.

Badannya berbaring di kasur dengan keadaan kaki yang mengangkang di paksa oleh Yohan. Mata Ryujin sedari tadi tidak berani terbuka. Badannya lemas, dan hanya ada suara ringisan kecil juga air mata yang mengalir.

Tubuh bawahnya dirusak Yohan hingga ia merasa kebas tidak dapat merasakan apapun.

"Honey, katakan padanya untuk menunggu di ruang depan saja."

Tak ada yang bisa Ryujin lakukan selain dirinya mengangguk lemah. Kepalanya pusing masih merasakan anyir yang begitu terasa menyengat di hidungnya. Cairan kental yang ia yakini keluar dari area sensitifnya. Ryujin lemas dengan badannya yang bergetar ketakukan. Perlahan solatip yang menghalangi nya Yohan singkirkan.

"Stt, be a good wife sweetie.."

"B--Bami..!" Mata Ryujin terbuka perlahan menatap mata Yohan di sampingnya.

"Ya, Nyonya?" Teriakan balik dari Bami masuk sedikit ke telinganya.

"Bami, kau bisa menunggu ku di depan."

"Good sweetie.." bisik lagi Yohan, mendekat pada pipi

Ryujin menutup kembali matanya. Mendengarkan detak jantungnya sendiri yang begitu kencang. "BAMI! HELP ME!!"

....

"ARGH!"

BRUKK!!

Beruntungnya pintu kamar di bawah tidak terlalu keras untuk ia dobrak menggunakan ototnya. Satu pemandangan yang mengiris hatinya adalah keadaan Ryujin yang mengenaskan saat setelah pintu itu terbuka lebar.

Tangannya langsung mengambil selimut di lemari milik Nyonya nya. Dan langsung saja ia tutupkan ke area pinggang ke bawah yang penuh dengan darah.

"Hyunji, dia berlari ke arah pintu di sebelah gudang." Bami memegang alat komunikasinya yang ia pasang di telinga.

Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang