Hayo lagi apa?ㅎㅎ
Enjoy it, guys!
....
....
Pintu rumah ditutup dan langsung di kunci oleh Bami dari dalam, membuat satu hal lewat dalam pikirannya. Lagi, malam ini Beomgyu tidak akan pulang.
Sebenarnya Ryujin sangat heran dengan lelaki itu yang tidak mau membujuknya. Padahal ia pernah kembali berpikir, mungkin jika Beomgyu sekarang mengejar-ngejar nya dan membujuknya Ryujin akan luluh. Ia bisa menjamin itu jika lelaki itu tulus membuat hubungan mereka kembali ke semula dan berbaikan.
Tapi, lihatlah sepertinya dia memang menyesal menikah dengan Ryujin. "Beomgyu kemana lagi?." Dan pertanyaan itu selalu Ryujin tanyakan setiap hari pada Bami. Memastikan sang suami tidak lagi berkeliaran dengan tidak jelas.
"Untuk hari ini Tuan menginap di Kediaman Choi. Hyunji sudah mengirim jadwal Tuan hari ini, Nyonya mau melihatnya? Bisa saya kirimkan."
Matanya menatap kotak yang di taruh di kotak surat atau paket yang datang ke rumahnya. Bibi Kim biasanya akan mengabarinya jika ada surat yang datang atas namanya. Tapi hari ini ia tidak menerima kabar apapun dari Bibi Kim.
"Bami, coba lihat Bibi Kim masak atau tidak?." Tangannya mengambil kotak tersebut ke arah ruang tamu. Duduk dengan santai di bawah pada karpet berbulu. Sementara Bami sudah pergi ke dapur.
Diatas nya hanya ada nama dan alamat penerima. Yang tertera nama lengkapnya dengan marga Shin. Tidak ada lagi tambahan mengenai nama pengirimnya. Membuat Ryujin sudah bisa mengira, pasti ini orang yang sama dengan yang mengirimi dirinya surat kemarin. Surat berisi transaksi hotel dan foto sang suami.
Padahal setelah itu Ryujin ingin melupakannya, tidak ingin terlalu memikirkannya. Ia hanya perlu fokus pada kesehatannya dan kesehatan si kembar.
"Nyonya, Bibi Kim tidak memasak."
"Baguslah, pesan kan aku salad buah. Aku akan berada di kamar." Ia tidak ada niatan untuk membukanya jika itu hanya akan membuat pikirannya terganggu. Ryujin memilih pergi ke kamar untuk beristirahat, karena tadi dirinya sudah makan malam di kediaman Choi.
"Ya, Nyonya."
Ujung matanya menangkap Bami yang membawa kotak itu kembali pada tempatnya, bersama surat-surat yang belum di sentuh sang pemilik. "Bami, bawa kotak itu ke kamar tamu saja. Itu untuk Beomgyu."
Bami menoleh, lalu mengangguk. Tidak jadi menyimpan kotaknya. Melainkan mengikuti Ryujin dari belakang ke lantai atas.
"Pesankan salad buahnya yang besar."
....
....
Ryujin membuka pintunya saat Bami mengetuknya di pagi hari. Mengingatkannya mengenai pemeriksaan di minggu ini. "Bisakah aku bolos sehari?." Rengeknya menyandar pada daun pintu.
"Nyonya, si kembar perlu sehat."
Ryujin langsung mendelik, dan Bami hanya membalasnya dengan senyuman lebar. "Bibi Kim sudah memasak sarapan?."
"Ya, Nyonya."
Saat sudah di depan meja makan. Ia menatap Bibi Kim yang baru saja datang dengan perlengkapan kebersihaan di tangannya.
"Bibi habis dari mana?." Tanyanya dengan lembut, seraya duduk di kursi. Mulai mengambil suapan pertamanya di pagi ini.
"Itu kamar tamu, Non."
Ryujin mengangguk. "Jangan sering-sering Bi, Beomgyu jarang pulang ini."
Bibi Kim menunduk, setelah nya ia pergi untuk menyimpan peralatannya. Lalu kembali ke hadapan Ryujin ketika majikannya itu sudah selesai dengan acara sarapan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&Beomgyu
FanfictionMusim gugur yang indah dengan skandal berita yang menghiasi liburan mereka. Semakin di kejar, semakin bersembunyi. Hubungan itu, jangan sampai mereka mengetahuinya. "Cukup aku yang merasakan sakitnya omongan para fans ku sendiri. Tidak dengan mu"...