Sudut Mata Memandang.

116 20 7
                                    


Haiiii!! Selamat bertemu lagi dengan malam seninn, Semoga hari Senin besok kalian serasa hari Minggu yaapp. Let's Enjoyy.....


.....

Ryujin memasuki rumah nya dengan langkah pelan, masih di bantu oleh Beomgyu. Matanya menangkap sang ibu yang kini berjalan ke arahnya. 

"Bagaimana pemeriksaannya, sayang?."

"Salam pada Ibu." Beomgyu membungkuk sedikit, masih dengan tangannya yang merangkul bahu Ryujin. "Semua baik, Ryujin hanya stress Ibu."

"Ibu membawa teh untuk mu di dapur. Kau duluan ke belakang ya, ibu ingin berbicara sebentar."

Ryujin menghela napas, sungguh ia ingin meluruskan badannya di kasur. "Tak bisakah di kamar saja Ibu?."

Beomgyu mengelus lengan Ryujin agar perempuan itu tenang. Ryujin bisa saja marah besar untuk menolak ajakan sang ibu. Moodnya hari ini benar-benar kacau. Ryujin stress. "Ibu, kita berbicara di kamar saja."

Mata Yoona juga tidak buta untuk melihat raut wajah keras Ryujin. Cukup menjelaskan jika sekarang saja ia tidak mau membicarakan hal serius dengan dirinya. "Ryujin istirahat saja. Beomgyu ikut dengan Ibu."

Ryujin tidak menjawab apapun lagi, ia langsung melangkahkan kakinya ke kamar atas.

"Bawakan dia teh."

Suara suruhan itu masih terdengar Ryujin yang masih menaiki tangga perlahan.

"Ibu duluan saja. Aku perlu ke kamar mandi terlebih dahulu."

Habis kalimat itu, tidak ada lagi yang di ucapkan mereka. Cukup membuat Ryujin yakin mereka sudah berpisah.

Baru saja ia dudukan dirinya di kasur. Ketukan pelan di pintu kamarnya terdengar.

"Nyonya, ini Hyunji."

Tumbenan sekali kini yang melayani Ryujin adalah lelaki berisik itu. Biasanya juga Bami dengan wajah yang bersalahnya. Tentu saja, perempuan itu yang bertanggung jawab menjaga keamanan Ryujin, namun malah lalai. Juga ia lah yang menemukan Ryujin yang tidak berdaya.

"Masuk saja."

Setelah itu ia melihat Hyunji masuk, dengan tangannya yang penuh dengan barang. Tangan kirinya memegang box yang Ryujin yakin berisi vitamin miliknya yang diberikan Jieun untuk membuat badannya sehat di tengah kehamilannya.

Sementara sebelah tangan Hyunji yang lain memegang nampan berisi kentang goreng juga segelas susu.

Keningnya ia kernyitkan. "Tidak membawa teh?."

Hyunji menggeleng. "Tidak, Nyonya. Bami mengatakan teh chamomile berbahaya bagi ibu hamil, meskipun sangat ampuh untuk meredakan stress." 

Ryujin tahu itu, karena Dokter Jieun pernah memberinya list dari makanan-makanan yang harus Ryujin hindari selama hamil. Dan teh jenis itu ada di dalam list tersebut. Ryujin hampir mengingat semua dari listnya. "Ibu membawakan teh itu?."

Hyunji mengangguk, ia berlutut, setengah berdiri di bawah kasur, setelah menyimpan nampan tadi di nakas sebelah kasur Ryujin. "Susu lebih cocok untuk kondisi Nyonya."

"Bami yang menyuruh mu?."

"Tentu, aku tidak paham mengenai ini. Tugas ku hanya menjaga keamanan semakin ketat."

Ryunjin hanya terkekeh, meskipun begitu Bami masih memperhatikannya. "Kau akan sibuk besok?."

Hyunjin berpikir sebentar, sementara tangannya masih sibuk memisahkan beberapa vitamin untuk Ryujin minum sebelum beristirahat. "Mungkin ini hari terakhir diriku melayani Nyonya."

Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang