Skandal.

207 22 2
                                    


....


"Tuan, file yang anda kirim sudah di cek. Dan ada beberapa kejadian yang berhubungan dengan Kim Yohan. Saya akan memasukannya ke dalam gugatan."

"Tambah saja, istri ku mengalami trauma. Hingga butuh untuk ke psikolog. Surat dokternya akan aku kirim nanti."

"Tuan?" Orang di depannya menatap tidak percaya.

Beomgyu yang sedari tadi fokus pada laporan di mejanya, hanya mengangkat tatapannya yang tajam. Menunggu sekretaris nya itu melanjutkan kalimatnya yang seakan meragukannya.

"Apa tidak berlebihan?" Cicitnya sedikit getar karena tatapan Beomgyu.

"Jika sampai dia tidak mendapatkan hukuman seumur hidup. Kau yang akan aku beri hukuman, atas pekerjaan yang tidak becus. Benar?." Ucapnya datar, kembali memeriksa berkas proyek Taeyong yang sempat ia diamkan beberapa hari kemarin.

"Baik Tuan."

"Suruh divisi keuangan menindaklanjuti laporannya dan segera cairkan." Beomgyu kini menyerahkan berkas yang sudah ia buat semalam kemarin. "Bagaimana pun, Choi tidak boleh dibawah kendali Shin."

Meskipun sangat beresiko mengeluarkan dana besar untuk menunjang kelangsungan proyek Taeyong itu. Beomgyu melakukannya dengan benar. Karena tidak ingin berada di kendali Shin.

"Baik Tuan."

Setelah beberapa ditinggal temannya di ruangan kerja. Beomgyu hanya merapihkan dokumen di mejanya. Dari yang deadline nya cepat atau pun lambat.

Sampai Yunho kembali lagi ke ruangannya. Menyampaikan berita jika para pewaris sudah berkumpul di ruang rapat yang sudah ia siapkan. Beomgyu tentu saja bersemangat. Karena ia baru saja mengisi pelurunya.

Matanya berbinar menatap segerombolan para lelaki muda, bahkan ada perempuan juga di ruang sana. Hampir semuanya menyanggupi undangan Beomgyu. "Sudah waktunya pembersihan bukan?." Pertanyaan itu kalimat pembuka Beomgyu. Karena mau bagaimana pun, ia sudah menyebarkan maksud dan tujuannya mereka berkumpul disini. Merincikan secara jelas tujuannya.

"Bukankah sama saja, kita berada di bawah dirimu?."

Ya, salah satu pewaris tengil mengajukan pertanyaan itu, ketika Beomgyu berkata ia yang akan mengurus semua penyerahan kedudukan.

"Aku hanya membantu, melepaskan istri ku dari kandang Singa. Singa itu tidak akan menyerah sehingga aku harus melumpuhkannya. Tapi, akan ada yang memimpin menggantikan singa dan itu bukan aku. Aku malas jika harus bertemu dengan kalian semua dalam rapat bisnis. Lebih baik, bertemu dengan tema party, benar bukan?."

Tidak salah Beomgyu berkata seperti itu juga. Karena sebagian besar mereka adalah teman sekolah Beomgyu atau teman seperjuangan saat kuliah dengan Beomgyu.

"Tidak sulit untuk mengikuti rencana ku. Tenang saja para Ayah tidak akan terluka sama sekali."

"Aku tidak peduli jika ayah ku terluka juga. Sudah 2 tahun aku memimpin segala permasalahan di perusahaan. Tapi gelar presdir benar-benar dipegang erat olehnya." Celetuk salah satu dari mereka.

"Begitu-begitu juga ayah mu. Kau tidak akan menjadi presdir jika bukan lahir dari keluarga Jung."

Pria bermata kecil nan tajam dengan rambut pirang itu terdiam sebentar. "Ya. Aku bersyukur untuk itu."

"Jung Mark."

"Ya?." Saut nya lagi saat merasa namanya di panggil.

"Kau hanya harus meyakinkan pemegang saham terbesar. Aku--"

Our , Secret (우리, 비밀) -Ryujin&BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang