Arabella Part 13

2K 126 3
                                    


Setelah bell berbunyi, sebuah mobil lamborghini tak kalah mewah dengan milik Darius terparkir rapi di parkiran khusus keluarga donatur. Dua orang dengan gender berbeda keluar dari sana.

Perempuan yang tadi keluar dari mobil adalah Kiara, dia melihat mobil Darius yang berada di parkiran umum. Apa-apaan kakaknya itu, apa dia berniat melawak?

Sesaat dia menelfon seseorang untuk memindahkan mobil Darius ke parkiran khusus donatur, atau merujuk pemilik sekolah. Keduanya berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah. Mereka seolah-olah sangat mengenali tempat ini.

Sampai di depan ruangan kepala sekolah, lelaki yang berada di samping Kiara menendang pintu dengan sangat keras hingga membuat wanita berumur 40 tahunan terjungkal dari sofa. Dia adalah Aldo atau Al selaku kekasih dari Kiara.

"Siapa yang- Kalian..."

Dengan dagu terangkat tinggi, mata tajam yang selalu menatap datar, tidak lupa dengan seringai menakutkan terpatri pada wajah keduanya ketika melihat reaksi syok kepala sekolah yang sedang terduduk di lantai.

"Apa kabar, Bunda?" Kiara dan Aldo memasuki ruangan kemudian tersenyum tipis pada kepala sekolah.

Miya Aluna Gilbert, adalah ibunda dari Aldo yang menjabat sebagai kepala sekolah AHS. Yah memang seperti ini sifat keduanya jika salah satu dari mereka bertemu dengan keluarga kekasihnya, terlalu bar-bar.

Kiara dan Aldo benar-benar memiliki sifat, kebiasaan, kesukaan, bahkan apa-apa yang tidak disukai hampir sama. Atau lebih tepatnya, jika salah satu dari mereka tidak suka maka yang satunya juga menjadi tidak suka. Keduanya sangat persis seperti kembaran.

Namun semirip apapun sebuah pasangan, akan ada saatnya dimana mereka ada perbedaan sekecil apapun itu.

"Haih.. Kalian ini! Kalian mau bikin bunda mati jantungan, hah?! Dasar anak-anak nakal, seneng banget ngagetin orang"

Miya bangkit dari lantai kemudian berjalan cepat kemudian menarik salah satu telinga dari keduanya. Tak lupa menyeret mereka hingga keduanya berjalan menunduk, masih dengan telinga yang ditarik.

"Atata, sakit. Iya bunda maafin abang. Abang janji nggak akan ngulangin lagi deh, suer" kata Aldo dengan raut wajah berubah 360° menjadi seperti anak kecil yang dimarahi ibunya.

"Aaa bunda telinga mulus Kia sakit bun" Kiara pun ikut mengeluarkan jurus andalannya, merengek.

Miya mendudukkan Kiara dan Aldo di lantai dengan dirinya yang di sofa, kemudian memperlihatkan raut garangnya yang malah terlihat semakin cantik. Tarikan pada telinga mereka memang sudah terlepas, namun raut Miya yang dibuat menakutkan membuat keduanya bungkam.

"Apa-apaan ini, kalian sudah lulus sarjana dan pake baju AHS lagi? Apa maksud kalian sebenarnya?" tanya Miya dengan kening sedikit berkerut.

Al berniat menjawab dengan jari telunjuk berada di depan wajahnya mengarah ke atas. "I-itu bun, kia- emm Al-"

Miya semakin mengerutkan keningnya. "Jawab yang jelas! Wakil mafia kok menye-menye" sentaknya pada Aldo yang malah membuat keduanya terkejut. Sungguh di depan Miya status sebagai ketua mafia dan wakil tidak ada harganya.

Ini juga salah mereka yang selalu mengulangi hal yang sama. Melakukan kesalahan - meminta maaf - melakukannya lagi.

"Kita mau sekolah di AHS lagi bun. Sekalian kakak ipar juga nyuruh kita buat jagain istrinya" jawab Aldo dengan sekali tarikan nafas.

Dari keduanya smp Aldo memang sering memanggilnya 'kakak ipar'. Namun Aldo saat itu hanya ingin menggoda Darius, tidak taunya dia benar-benar akan menjadi suami dari Kiara. Tapi dia juga bersyukur, setidaknya Kiara adalah orang yang sangat dia kenal terlebih satu frekuensi dengannya.

Arabella Secon Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang