Pukul 13.32 Ara bersama Darius keluar dari kamar. Keduanya berjalan mengelilingi mansion seperti yang dijanjikan Darius. Tidak lupa menjelaskan bagian-bagian ruangan.Keduanya kini sedang berada di lantai paling atas mansion, yaitu lantai 4. Di atas sini hanya ada 3 pintu besar dengan setiap ruangan yang luas. Darius menuntun Ara menuju pintu besar berwarna coksu.
Setelah pintu dibuka terdapat banyak sekali pakaian, dress, jas, dan berbagai keperluan fashion lainnya. Ini jelas membuat Ara terkejut karena tampilannya seperti sebuah toko di mall.
Tapi dibandingkan dengan setelan casual, dan jas, di sini dress terlihat lebih sedikit. Sedangkan yang lainnya memenuhi semua tempat.
"Ini ruangan apa Dar?" tanya Ara dengan pejalan ke arah baju tidur dengan berbagai bentuk.
"Ini ruangan yang selalu Alexander gunain kalo lagi males ke mall. Di sini kita bisa ambil apa aja yang kita mau dan setiap dua hari sekali ada pelayan senior yang bakal masuk ke lantai 4 buat bersihin, itu pun harus diawasi bodyguard" jawab Darius sembari berjalan membuntuti Ara. Ara hanya mengangguk lucu, pandangannya tidak lepas dari baju tidur dengan bentuk persis seperti kelinci.
Tangan besar Darius mengambil baju yang menjadi fokus Ara, hal itu membuat Ara mengalihkan pandangannya ke arah Darius.
"Ini bisa kamu pake nanti. Tapi hari ini aku mau kamu fokus sama penjelasan aku" kata Darius sembari melihat detail baju kelinci itu.
"Oke" jawab Ara dengan bibir melengkung ke bawah. Darius yang melihat itu terkekeh kecil.
"Dan ini buat kamu" ucap Darius sembari memberikan baju tadi ke dalam pelukan Ara membuat Ara memekik senang.
"Waah makasi, Darius. Emang the best deh kamu" Ara mendongak memperlihatkan matanya yang berbinar-binar. Darius mengangguk kamudian mengecup pucuk kepala Ara singkat. Setelah itu mereka keluar dari ruangan itu.
Kini kaki keduanya melangkah menuju pintu kedua. Setelah di buka, terlihatlah ruangan yang penuh dengan alat-alat olahraga. Dengan ini Ara tahu kalau ruangan yang sekarang dia lihat adalah ruang gym.
Ruangan dimana anggota keluarga olahraga maupun yoga. Di ruangan ini hanya dijelaskan secara singkat, dan di dekat pintu tadi terdapat kulkas berisi botol air mineral, soda, dll. Dan ukuran kulkas itu lebih kecil dari kulkas yang ada di dapur.
Keduanya menuju pintu ketiga. Setelah pintu di buka, terlihat ruangan yang mungkin lebih luas dari dua ruangan tadi.
Ruangan yang bagian kanan terdapat bioskop mini yang bisa memuat sekitar 30 orang. Lalu dibelakang sana ada semacam kulkas besar yang kosong. Sedangkan di bagian kiri ruangan terdapat rentetan ranjang tingkat dua sebanyak 12 buah. Tiap-tiap ranjang ada tiga kasur, yaitu kasur paling bawah, kedua kasur dengan tinggi standar, ketiga kasur atas. Dan setiap ranjang mampu diisi 6 orang.
"Buat pintu terakhir itu kamar mandi" jelas Darius mengakhiri keliling di lantai empat.
"Selanjutnya, kita ke bawah" Ara hanya mengangguk menurut dengan tangan masih memegang baju kelinci.
Keduanya turun menggunakan lift ke lantai dasar. Setelah keluar keduanya melihat Kiara dan Aldo mengenakan jaket putih couple dengan jeasn berwarna hitam, pasangan KIALO itu terlihat rapi, wangi, serta memukau.
"Kalian mau kemana?" ucap Darius dengan dengan menatap pasangan KIALO itu.
"Biasa latihan" jawab Aldo singkat, kamudian merangkul Kiara dan membawanya pergi setelah mendapat anggikan dari Darius.
"Itu mereka mau latihan apa?" Ara bertanya dengan penasaran namun tatapan matanya terlihat polos dan tidak tahu apa-apa.
"Mereka mau latihan tembak-tembakan. Ara mau?" ucap Darius diakhiri kalimat tanya. Ara menatap langit-langit dengan dahi mengkerut seolah sedang berfikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella Secon Life
Ficção AdolescenteBRAK Kecelakaan itu tidak dapat Ara hindari. Orang-orang yang melihat kecelakaan langsung memanggil ambulance dan polisi untuk mengamankan lokasi kecelakaan supaya jalanan tidak macet. Ara hanya bisa berujar lirih dalam hati tanpa meminta pertolonga...