Tiga

9.2K 1K 63
                                    

Anya membuka pintu sebuah restoran dengan terburu-buru dan langsung menemukan keberadaan orang yang dia cari. Seorang wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang berwarna merah tembaga, yang saat ini sedang duduk di sudut sofa sambil melayangkan tatapan yang seolah berkata, "Oh, ternyata masih hidup lo? Gue pikir udah pergi jihad ke Palestina!"

"Aduuuhhh... Sorry, Ta... kelamaan nunggu ya?" serbu Anya sewaktu mengambil tempat di hadapan wanita itu.

Wanita bernama Natasha itu melirik jam di pergelangan tangannya yang saat ini sudah menunjukkan hampir pukul lima sore. "Ke mana dulu, sih? Janji jam empat, jam segini baru nongol," omelnya.

"Biasalah, Ta, Heksa lagi ribet. Tadinya gue dilarang pergi karena dia lagi libur."

"Terus, gimana akhirnya lo bisa pergi?"

"Gue kasih yang enak-enak dulu biar dikasih izin."

Natasha melempari Anya gulungan tisu sambil berdecak kesal. "Just kiss my ass. Gue nungguin lo hampir sejam di sini, taunya lo malah enak-enakan di rumah sama laki lo! Pantesan aja gue teleponin nggak dijawab."

Anya malah cengengesan. "Ibu guru nggak boleh ngomong kasar. Habis mau gimana lagi, dong? Nggak mungkin kan gue jawab telepon lo sambil digenjot sama Heksa. Ntar kalau lo ikut horni gimana?"

Belum sempat Natasha menjawab, kedatangan waiters yang memberikan daftar menu kepada Anya membuat Natasha mengurungkan niatnya untuk melempar makian beserta seluruh penghuni kebun binatang. Wanita 32 tahun itu pun hanya bisa mendelik sebal, sementara sahabatnya itu tertawa keras.

"Eh, iya, Ta. Gue punya hot news buat lo!" sahut Anya setelah pelayan restoran pergi dengan membawa catatan pesanannya.

"Hot news apaan? Jangan bilang tadi lo orgasme berapa kali!"

"Nggak, lah. Gila kali gue ngomongin urusan ranjang sama lo."

"Terus hot news apaan?"

"Nata mau daftarin anaknya di daycare tempat lo ngajar. Dia minta tolong gue buat ngomong sama lo supaya anaknya bisa dapat jadwal free trial."

Natasha memicingkan mata. "Ini pasti karena ada sangkut pautnya sama lo, kan?" tuduhnya.

Anya menyeringai. "Kok tahu, sih? Habisnya gue kasihan sama Liora, Ta. Pengasuhnya mendadak pulang kampung sampai dia harus ikut papanya ke kantor karena nggak ada yang jagain di rumah, sementara kita tahu kalau kantor itu bukan tempat perkembangan yang baik buat anak seusia Liora. Makanya gue tawarin supaya Liora dimasukin ke daycare aja. Kebetulan sahabat gue pengajar di daycare yang lokasinya nggak terlalu jauh dari rumah dia."

"So?"

"So, gue minta tolong sama lo daftarin Liora supaya bisa dapat jadwal free trial."

"Lo itu kerja jadi apa sih, sebenarnya?"

"Maksud lo?"

"Jabatan lo sebagai executive assistant, tapi job desc lo malah lebih pantas dibilang kacung. Sampai urusan sekolah anaknya aja lo harus turun tangan."

Bukannya tersinggung karena ucapan Natasha yang sedikit kasar, Anya malah tergelak. "Ini bukan lagi menyangkut urusan pekerjaan dan jabatan, Ta, tapi ini menyangkut kemanusiaan. Percaya, deh, kalau lo membantu memudahkan urusan seseorang, maka suatu saat urusan lo pun akan dipermudah."

Siapkah Aku Jatuh Cinta Lagi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang