Prolog

19.7K 1.2K 93
                                    

"Masih ada lagi, Nat?" tanya Omar saat kembali memasuki rumah.

Nata mengangkat kardus terakhir yang terdapat di ruang tamu, lalu menyerahkannya pada Omar. "Udah, tinggal itu aja, Mar, " ucapnya.

"Oke, gue tunggu di mobil kalau gitu."

Setelah kepergian Omar, Nata menatap sekeliling rumahnya dengan nanar. Bangunan minimalis berlantai dua yang terletak di pusat kota Jakarta itu, menyimpan begitu banyak kenangan bersama Kayla. Rumah itu seolah menjadi saksi sejak awal pernikahan mereka, hingga saat keduanya dipaksa harus berpisah.

Nata menghirup oksigen sebanyak-banyaknya guna menghilangkan rasa sesak. Dadanya seolah diremas kasar setiap kali mengingat momen perpisahan yang belum bisa ia lupakan. Rasa takut yang mencekam, serta rasa sakit yang menikam, semuanya masih tergambar dengan jelas hingga menciptakan satu reaksi yang menyayat hatinya.

Pada awalnya Nata enggan meninggalkan rumah itu dan memilih bertahan di tengah bayang-bayang rasa sakit. Namun, saat ini ada tanggung jawab lain yang harus ia prioritaskan. Sebuah tanggung jawab yang harus ia tempatkan di atas kepentingannya sendiri.

Bagaimanapun hancur dirinya saat ini, Nata harus memikirkan anak semata wayangnya yang pastinya akan membutuhkan banyak perhatian dari orangtua serta keluarganya. Pertimbangan itulah yang menjadi alasan kuat untuk dirinya memutuskan pindah ke Bandung dan tinggal di rumah ibunya.

Lamunannya terhenti saat mendengar suara klakson mobil. Sekali lagi ia menatap sekeliling rumah yang masih lengkap dengan segala furnitur karena dirinya hanya membawa sedikit barang yang diperlukan. Lalu ia melangkah mundur, memantapkan hati untuk keluar dari rumah itu dengan membawa serta kenangan bersama wanita yang dicintainya, walaupun wanita itu kini telah terbaring tak bernyawa di rumah abadinya.

****

Halohaaa. Adakah yang kangen sama aku? *nggak ada....

Jadi, ini cerita Nata yang dulu judulnya When I Was Young dan sudah aku unpublish. Sekarang akan aku lanjutin lagi, tapi dengan judul yang berbeda. Semoga aja mood-nya lebih bagus dengan judul yang baru ini ya gaes.

Jangan lupa tinggalkan bintang dan komen sebagai apresiasi untuk penulis. Thank you and happy reading.

Siapkah Aku Jatuh Cinta Lagi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang