Natasha menghentikan kesibukannya yang sedang mengoleskan moisturizer di wajahnya dan menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka. Terlihat keberadaan Nata dan Liora, sedang berdiri di ambang pintu.
"Lio kenapa, Sayang?" tanya Natasha.
"Katanya Lio mau tidur sama kamu. Dia takut tidur sendiri," ujar Nata.
"Oalah, kirain kenapa. Emangnya Lio takut apa?"
Anak itu menjawab sambil sedikit merengek. "Lio takut bobo sendiri. Soalnya itu bukan kamar Lio."
"Ya udah Lio bobo di sini sama Mama, biar Papa aja yang tidur di kamar sebelah."
Liora mengangguk. Dia mengikuti mamanya yang mengajaknya naik ke tempat tidur. Tidak lupa dia membawa guling usang kesayangannya yang selalu menemaninya tidur.
Malam itu adalah malam pertama mereka menginap di cottage, dan merupakan pertama kalinya bagi Liora tidur di tempat asing. Mungkin karena itulah yang membuat Liora takut tidur sendiri karena tempat itu bukan rumahnya.
"Kita pulangnya kapan, Ma?" tanya Liora saat mereka sudah terbaring dengan nyaman di bawah selimut, dengan suara deburan ombak yang seakan menjadi musik pengantar tidur.
"Hari Minggu," jawab Natasha.
"Hari Minggu itu berapa hari lagi?"
"Dua hari lagi. Kenapa? Lio nggak betah di sini?"
Liora mengangguk.
"Katanya kemarin pengin nginap di hotel?"
"Nggak jadi. Enakan bobo di kamar Lio."
Natasha terkekeh. Dia meraih sang anak ke dalam pelukannya dan mengusap-usap kepalanya dengan penuh sayang. "Ya udah, sekarang Lio bobo dulu. Nggak usah takut, kan ada Mama yang nemenin Lio bobo."
Liora beringsut mendekat, semakin menyusupkan diri ke dalam pelukan seorang ibu yang baru dia rasakan sekarang.
"Mama," panggil anak itu lagi. "Mama kenal nggak sama Mama Kayla?"
Mendengar pertanyaan itu, Natasha sontak terdiam. Bahkan usapan tangannya di kepala Liora pun terhenti. "Kenapa Lio tiba-tiba tanya itu?" ujarnya.
"Soalnya Om yang tadi ngobrol sama Papa, kenal sama Mama Kayla."
Natasha merasa perasaannya mulai beriak. Dia tidak bisa menebak ke mana arah pembicaraan ini. "Mama nggak kenal sama Mama Kayla karena Mama nggak pernah ketemu."
"Lio juga nggak kenal sama Mama Kayla karena Lio nggak pernah ketemu. Tapi, Lio suka diceritain sama Papa."
"Memangnya Papa suka cerita apa aja tentang Mama Kayla?"
"Kata Papa, Mama Kayla itu mirip banget sama Lio."
Kali ini Natasha tersenyum dan kembali membelai kepala Liora. "Lio harus selalu do'ain Mama Kayla, ya. Dan Lio juga jangan pernah melupakan Mama Kayla, karena Mama Kayla udah mengorbankan nyawanya demi melahirkan Lio."
Tiba-tiba anak itu mendongakan kepala dan mentap Natasha dengan kedua matanya yang bening. "Kalau Lio sayang sama Mama Kayla, Mama Tata masih sayang sama Lio nggak?"
"Lio—" Natasha mulai kehilangan kata-kata. "Mama pasti akan sayang sama Lio apa pun keadaannya. Mana mungkin Mama nggak sayang lagi sama Lio hanya karena Lio sayang sama mama kandung Lio yang udah melahirkan Lio?"
"Tapi Mama juga jangan marah lagi sama Papa karena Papa sayang sama Mama Kayla, ya?"
Kali ini Natasha benar-benar merasa tertampar, hingga membuat lidahnya kelu dan lupa caranya bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapkah Aku Jatuh Cinta Lagi?
RomanceAnata Dewangga masih betah menduda setelah kematian istrinya saat melahirkan. Dia tetap keras kepala dengan keyakinan bahwa ia mampu membesarkan anaknya seorang diri. Namun, sebuah kejadian membuatnya merenungi ulang keputusan untuk tetap melajang...