Delapan

8.6K 1K 116
                                    

Secara refleks Natasha mendorong Nata dan melepaskan diri dari kungkungan tubuh lelaki itu ketika menemukan keberadaan Liora di ambang pintu dapur.

Jangan tanyakan bagaimana perasaan Natasha saat ini. Sudah pasti Natasha kaget sekaget-kagetnya. Dari semua orang yang berpotensi memergoki mereka, kenapa harus Liora? Astaga. Entah harus disimpan di mana wajahnya saat ini. Natasha bahkan tidak berani melirik Liora yang masih memperhatikannya dengan kedua mata yang memancarkan kepolosan.

Setelah menarik napas panjang, dia menyeka bibirnya yang basah menggunakan punggung tangan lebih dulu sebelum berjalan menghampiri Liora. "Lio kenapa bangun, Sayang?" tanya Natasha dengan degub jantung yang masih tidak beraturan.

"Lio haus, mau minum susu. Miss Natasha tadi lagi ngapain sih sama Papa? Kok dempet-dempetan gitu berdirinya?"

Natasha mengutuk dalam hati. Entah setan apa yang mempengaruhinya hingga nekat berbuat hal seperti itu dengan Nata, yang ujung-ujungnya malah mempermalukan diri sendiri karena terpergok orang lain. Dan yang lebih gilanya lagi, orang yang memergokinya ada anak sekecil Liora yang masih sangat polos.

Secara perlahan Natasha melirik Nata yang sejak tadi tidak bersuara. Laki-laki itu hanya memperhatikannya dalam diam sambil menyandarkan bahunya di dinding dapur dengan kedua tangan yang menyilang di dada. Terlihat jelas jika laki-laki itu tidak ada keinginan sedikit pun untuk membantunya memberi penjelasan pada Liora.

"Tadi itu... Miss Natasha sama Papa lagi... hm... lagi apa ya?" Natasha gelagapan, bingung harus mencari alasan apa.

Seakan memahami kekalutan Natasha, tiba-tiba Nata bersuara, "Udah, sekarang Lio tidur lagi sana. Besok Lio masih harus sekolah, kan?" titahnya.

"Tapi Lio mau minum susu, Pah."

Nata berdecak. Dia membuka kulkas dan menuangkan susu UHT kesukaan Liora ke dalam gelas, lalu memberikannya pada anak itu. "Nih, habisin. Udah itu langsung tidur lagi."

Liora menurut. Dia meminum susunya hingga habis dan menyerahkan kembali gelas yang sudah kosong kepada ayahnya.

"Lio boleh bobo sama Miss Natasha nggak, Pah?" pinta anak itu.

Secara spontan Nata menjawab, "Ya nggak boleh, lah."

"Kenapa nggak boleh?"

"Lio kan udah biasa tidur sendiri. Jangan manja. Mentang-mentang ada Miss Natasha jadi pengin ditemani tidurnya."

Liora cemberut. Melihat itu, Natasha segera menengahi.

"It's ok, Sayang. Nggak apa-apa kok kalau Lio mau tidur sama Miss Natasha. Ayo kita ke kamar Lio sekarang."

Nata buru-buru mencekal pergelangan tangan Natasha sebelum perempuan itu melangkah. "Kita kan belum selesai, Ta," bisiknya.

Tanpa menghiraukan ucapan Nata, perempuan itu melenggang pergi bersama Liora dan meninggalkan Nata yang masih berdiri di tempatnya dengan salah satu bagian tubuh yang mulai menegang.

'Sial! Harus mandi lagi nih kayaknya.' keluh Nata karena kepalanya mulai berdenyut-denyut butuh pelepasan.

****

Ketika Nata keluar kamar pada keesokan paginya, dia menemukan keberadaan rumah sudah rapi dan lebih hidup dari biasanya. Terdengar alunan suara Etta James dari arah dapur dengan aroma masakan yang menguar ke seluruh isi rumah.

Nata melangkahkan kakinya memasuki dapur dan menemukan Natasha sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam oven.

"Masak apa?" tanya Nata seraya membelai segaris kulit punggung Natasha yang terbuka ketika perempuan itu membungkuk.

Siapkah Aku Jatuh Cinta Lagi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang