5: Tamak itu penyakit

34 4 2
                                    

Di Apartemen Yonhee, Sangah sedang merebahkan dirinya di atas ranjang tidur single size. Ruang tidur yang seukuran dengan setengah ruang kelasnya menjadi tempat ia beristirahat dan membiarkan pikirannya berkeliaran di alam luas yang terbentang. Di malam musim semi yang terasa sejuk dan menenangkan, ia ingin membiarkan tubuh dan jiwanya menyatu dengan ranjang tidur kemudian melayang ke angkasa bersamanya.

Saat ini, pikirannya sedang bercampur aduk dan tidak bisa dipisahkan seperti sekumpulan bola berwarna-warni. Sejak pertemuan dengan Bibi Han sehari sebelumnya, ia tidak bisa berhenti merenungi nasibnya. Ditambah lagi Bibi Han mengatakan bahwa masa depan Sangah kelihatan suram. Hatinya menjadi tidak tenang dan gelisah setelah pertemuan hari itu. Ia sering ketahuan melamun dan diingatkan oleh Ibu.

Mengingat hal itu membuat ia tiba-tiba tertawa remeh. Ia seakan-akan sedang menertawai dirinya sendiri. Ia masih mempercayai bahwa dirinya membawa nasib buruk dan petaka bagi orang lain. Ditambah lagi Bibi Han yang seakan mengetahui kutukan terbesarnya.

"Bibi Han pasti diam-diam menertawaiku 'kan karena aku seorang penggemar idola," gumamnya yang diakhiri dengan decakan sebal. Ia tidak habis pikir ketika menghadapi situasi yang terjadi hari Sabtu kemarin. Karena hari dan pembicaraan itu, gadis itu menjadi pendiam.

Pikirannya yang telah melayang ke angkasa tiba-tiba ditarik kembali ke pangkuannya karena sebuah notifikasi dari ponselnya terdengar. Sangah mengalihkan pandangannya ke ponsel yang baru saja menyala. Ia segera meraih benda pipih itu.

Sebuah pesan chat dari pengirim bernama Nayeon ditampilkan di layarnya. Ia yang kebetulan melihat nama Nayeon sebagai pengirimnya membuka pesan tersebut. Nayeon yang saat ini sedang berada di rumah berkirim pesan kepadanya.

Nayeon
Kau sudah lihat viewers-mu?

Chatting yang dikirimkan Nayeon membuat Sangah mengerutkan keningnya. Pesan berjumlah empat kata itu membuatnya bingung untuk bereaksi. Ia mengerti seperti apa maksud pertanyaannya, namun ia juga penasaran perihal 'viewers' yang disebutkan.

Sangah bangkit dari rebahan serta berleha-leha dan berdiri dari tempat tidurnya. Ia bergegas bergerak menuju meja belajar yang keberadaannya tidak jauh dari ranjang. Tangannya meraih laptop di atas meja kemudian menyalakannya. Ia kemudian menunggu hingga layar menyala seluruhnya dengan wajah tidak sabar dan berpangku tangan.

Setelah menyala, ia membuka situs web bernama Hanfiksi. Hal pertama yang dilakukannya setelah akunnya berhasil di-input adalah membuka profilnya. Akun yang dibuat pada tahun 2019 memiliki pengikut sebanyak 878. Ia menggulir laman profilnya hingga ke karyanya yang terbaru. Kursor tidak berpindah dari layar. Terlihat karyanya yang ditulis di akun tersebut bersama karya yang lain.

Semula tidak ada yang berhasil menarik perhatiannya, namun ketika pandangannya tertuju pada jumlah viewers yang terlampir membuatnya membeku di tempat. Otaknya mendadak berhenti seperti situs web yang crashed saat dikunjungi segudang pengguna Internet. Ia terdiam dan menutup mulutnya perlahan. Ada 2000 viewers yang tiba-tiba meramaikan tulisannya. Jika dibandingkan dengan karya lain, cerita ini meningkat 2 kali lipat. Hal itu merupakan pencapaian tertinggi yang pernah dicapai. Angkanya sungguh menyegarkan mata dan menyadarkan dari rasa kantuknya.

Selain itu, komentar-komentar terbaru yang ada di daftar teratas notifikasinya juga ikut meramaikan. Ia menyempatkan waktu untuk membaca semua komentar tersebut. Sebagian besar komentar itu menagihnya untuk merilis cerita baru.

Shining Bitna
Kapan kau akan buat cerita baru? Aku akan menunggumu.

Lee Jihyun Terbaik
Apakah ada rencana untuk menerbitkan cerita baru?

✅Jinx : The Great Destroyer | BTOB x OC x N.Flying FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang