10: Setelah rehat

17 3 6
                                    

Hampir 5 bulan setelah Sangah mengumumkan rehat dari dunia tulisan fiksi penggemar, musim gugur akan segera digantikan oleh musim dingin. Musim gugur yang mencapai separuh akhir perjalanannya sebentar lagi akan digantikan dan kehadirannya ditunggu hingga musim gugur berikutnya. Liburan musim panas pada beberapa bulan lalu juga sudah terlewati. Liburan Chuseok yang ditunggu oleh masyarakat Korea juga sudah terlewati.

Selama menjalani hari-hari biasanya seperti sekolah dan les pribadi, Sangah menyadari satu hal. Hari-harinya yang biasa dijalaninya kini terasa kosong. Ia pergi ke sekolah pada pagi hari, ikut kelas tambahan pada sore hari dan pulang pada malamnya. Setelah sampai di rumah, ia segera tidur untuk menyambut esok hari. Selama menjalani harinya sebagai siswi kelas 3 SMA, waktunya disibukkan dengan belajar.

Di sekolah, ia masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir. Ia tidak pernah membolos lagi karena ujian masuk universitas akan tiba. Ia mengulangi pelajaran sebelumnya bahkan belajar di waktu istirahat dan waktu kosong. Semenjak itu, ia menjadi rajin belajar karena baginya nilai kelulusan ujian adalah hal yang paling penting dalam hidupnya.

Setelah rehat dari tulisannya, pada awalnya ia merasa dunianya sungguh hampa. Ada sesuatu yang kosong di dalam hatinya dan membuatnya sulit membiasakan diri. Ia yang sudah terbiasa dengan menyisakan waktunya untuk menulis pada awalnya memilih untuk melamun di depan meja belajarnya tanpa melakukan apapun. Hingga kemudian ia bertekad untuk menjaga waktu tidurnya sepanjang malam.

Berkat niat dan keteguhan hatinya, ia berhasil bertahan dari kekosongan hati yang dirasakannya. Niatnya benar-benar terlaksana. Oleh karena itu, ia jarang tidur larut malam karena pada akhirnya ia terbiasa menjalani harinya tanpa tulisan dan dunia imajinasinya.

Seperti saat ini di kelas 3-2. Waktu istirahat sedang berlangsung. Ia yang sudah membawa bekal buatan ibunya dari rumah menghabiskan semua makanan. Sebelum bel masuk berbunyi, ia memanfaatkan sisa waktu itu untuk mengulas kembali pelajaran tadi. Buku-buku tebal terbuka lebar di atas meja. Pulpennya digenggam dengan erat dan menari-nari dalam buku. Perhatiannya tidak teralihkan.

Di sela-sela sesi belajarnya yang belum berakhir, Nayeon―teman terbaiknya―duduk di bangkunya yang berada di depan Sangah. Pandangannya menatap ke meja belajar sambil menggeser-geser buku yang terletak di atas meja untuk mencari sesuatu. "Kau selanjutnya, Sangah!" titahnya bersuara selagi mencari barang yang diinginkannya.

Sangah bangkit dari bangkunya. Ia menutup buku dan meletakkan pulpen di atasnya. "Terima kasih, Nayeon. Nanti jangan kemana-mana ya," ujarnya membalas perkataan Nayeon. Ia bergerak dari bangkunya dan tujuannya keluar kelas.

Saat ia di daun pintu kelas, Changsub muncul dari arah berlawanan pada saat yang sama. Mereka mendadak berhenti. Posisi mereka kini saling berhadapan. Sangah menggeser posisinya, namun Changsub juga melakukan hal yang sama. Masih tidak ingin menyerah, Sangah bergeser lagi ke arah lain. Changsub juga bergerak ke arah yang sama.

Mengetahui bahwa Changsub sengaja melakukannya, Sangah menghembuskan nafasnya dengan wajah kesal dan perasaan yang ingin mengubur lelaki itu hidup-hidup. Sementara itu, Changsub yang mendengarnya mendengus kesal memperlihatkan senyum jahilnya.

Karena tidak bisa lagi menahan kekesalannya, Sangah memutar bola matanya. "Minggir kau sebelum aku―" gerutunya dengan nada dingin sambil mengangkat tinjunya ke hadapan Changsub.

Changsub menepi dalam waktu singkat. Senyum jahilnya kini digantikan oleh senyum bodohnya. Ia juga tertawa cengengesan tanpa rasa bersalah. Sangah melewatinya tanpa mempedulikan tingkah Changsub yang semakin kekanakan.

"Mengapa kau galak sekali? Kalau cepat marah nanti lekas tua," ujar Changsub yang meledek gadis itu.

Sangah yang memunggunginya tidak peduli. Ia membalasnya dengan meledek Changsub kembali dan meniru cara bicaranya yang menurutnya terdengar seperti nenek sihir.

✅Jinx : The Great Destroyer | BTOB x OC x N.Flying FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang