18: Berkunjung ke rumah majikan kucing

27 3 4
                                    

Sangah tidak menduga situasi seperti ini akan terjadi kepadanya. Setelah insiden pekerja restoran yang tidak sengaja menumpahkan barang bawaan dan membuat bajunya kotor akibat terciprat kuah kimchijjigae, kejadian itu menghebohkan pengunjung yang ada di sekitarnya. Semua pasang mata mengamati mereka. Sangah yang terlibat juga masih menatap kosong ke baju yang terciprat kuah. Isi kepalanya terasa seperti ditarik keluar oleh seseorang yang tidak mengenal sopan-santunnya.

Pekerja restoran yang ceroboh itu segera bangkit dari tempatnya setelah terjatuh di lantai. Ia membungkukkan badan berulang kali dan mengucapkan perasaan menyesalnya kepada Sangah. "Maafkan atas kecerobohan saya. Saya minta maaf, Nona. Saya benar-benar bersalah karena sudah membuat bajumu kotor," ucapnya dengan nada sesal.

Pekerja restoran yang masih terkejut dengan situasi ini lalu berjongkok di lantai. Ia memungut piring dan alat makan yang jatuh berserakan di lantai ubin dengan tangan bergetar. Ia juga membalikkan nampan yang juga ikut terjatuh sambil mengucapkan permintaan maaf.

Sangah segera menyadarkan pikirannya. Ia mengarahkan pandangannya ke pekerja itu dan tampak iba melihat kondisi yang sedang memungut barang-barang dengan tangan bergetar. Ia menduga bahwa orang itu ketakutan sekaligus merasa panik. Oleh karena itu, ia bangkit dari tempatnya dan berniat ingin membantu.

"Tidak perlu, Nona. Biar saya yang membereskan kekacauan ini," ujar pekerja restoran yang mencegahnya. Sangah yang dilarang tidak bisa berbuat apapun selain berdiri di tempat dengan mulut tertutup rapat.

"Maafkan atas kecerobohan pegawaiku, Nak. Aku akan memberinya pelajaran nanti," ucap Bibi pemilik restoran yang menghampiri Sangah dan juga mengucapkan permintaan maafnya. Ia yang mendengar keributan itu dari meja segera datang untuk membereskan kekacauan yang dilakukan pegawainya. "Kau baik-baik saja?" tanya Bibi itu kembali yang menanyakan keadaannya.

Sangah menoleh kemudian tersenyum ramah. Walaupun saat ini ia masih merasa kaget karena situasi tidak terduga, ia berusaha untuk menyembunyikan dengan memperlihatkan senyumnya. "Tidak apa-apa, Bibi. Saya baik-baik saja," jawabnya.

"Bagaimana dengan bajumu? Bajumu tampak kotor karena kuah jjigae," tanya Bibi pemilik restoran yang kini mengkhawatirkannya kembali. Tumpahan kuah yang terkena baju hampir memenuhi bagian punggungnya. Ia khawatir gadis itu merasa tidak nyaman terlebih lagi ia menggunakan baju berwarna cerah. "Kalau perlu aku bisa menggantinya dengan yang baru," tambahnya.

Sangah segera menggelengkan kepala dan tetap mengembangkan senyum ramahnya. Ia merasa sungkan untuk menyulitkan Bibi pemilik restoran yang baik hati. Pada saat yang bersamaan, pekerja restoran yang ceroboh telah selesai membereskan kekacauan yang dibuatnya. Ia meletakkan barang-barangnya di meja kosong belakang Sangah. "Tidak perlu, Bibi. Saya bisa mencucinya saat pulang nanti," jawab Sangah yang berusaha menenangkan Bibi pemilik restoran.

"Bagaimana dengan tambahan lauk di sini? Aku akan segera membawakannya," ujar Bibi pemilik restoran yang menawarkan lauk tambahan. Ia masih merasa bersalah setelah adanya insiden itu. Oleh karena itu, ia memberikan penawaran lain.

"Baiklah," jawab Sangah dengan lemah karena tidak bisa menolak tawarannya. Bibi pemilik restoran sangat baik kepadanya sehingga ia tidak bisa untuk tidak menuruti. Bibi itu kemudian segera berbalik. Pekerja restoran menyusul di belakang.

Sangah kemudian duduk kembali di bangku. Keributan yang terjadi beberapa saat yang lalu sudah mereda. Semua pasang mata pengunjung kembali mengalihkan pandangan ke arah semula setelah kehebohan itu berhasil diselesaikan. Gadis itu meraih sumpit dan melanjutkan makan siangnya kembali.

Walaupun masalah itu bisa terselesaikan, namun tampak jelas bahwa ia merasa tidak nyaman. Gadis itu berulang kali mengatur lipatan baju untuk menyembunyikan noda tersebut, namun cara itu tidak berhasil lantaran lipatannya tidak cukup untuk menutupi noda. Punggungnya juga terasa berminyak karena kuah itu. Ia menunduk ke bawah.

✅Jinx : The Great Destroyer | BTOB x OC x N.Flying FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang