12: Membujuk si tsundere

29 3 8
                                    

Bertempat di gedung Seni kawasan Universitas Yonsei, Hun duduk di bangku panjang pada saat matahari berada di sudut 45 derajat dari ufuk timur. Dilindungi oleh pilar gedung yang 5 kali lebih besar dari manusia, lelaki berkaos hitam bermotif tulisan alfabet sedang membaca buku. Kacamata bulat menempel di matanya yang bagian bawahnya berwarna gelap. Wajahnya tampak serius ketika membaca kalimat per kalimat yang tersusun rapi.

Di sampingnya, ada sekotak susu cokelat dan selembar kertas post it yang dilipat menjadi 8 bagian. Ia kembali diberi susu dari teman kelas bernama Hyejung, namun seperti biasa ia hanya meletakkannya di samping. Ia tampak tidak peduli dengan susu kotak yang dihadiahkan kepadanya. Tidak ada yang berhasil mengalihkan perhatiannya walaupun sudah kesekian kalinya ia menerima susu kotak.

Oleh karena sifatnya yang sangat dingin, ia sulit didekati oleh siapapun. Ia selalu menyendiri baik di waktu kuliah maupun di luar jam kuliahnya. Ia tidak pernah menunjukkan senyum ramah. Ia tidak pernah mau bergabung sama teman kelasnya. Ia selalu memperlihatkan wajah datarnya.

Tidak lama kemudian, Jaehyun kembali mendekatinya. Lelaki dengan senyum cerah hingga garis matanya hilang menempatkan tulang duduknya di sebelah Hun. Dari sekian orang yang berteman dengannya, hanya Jaehyun satu-satunya teman terdekatnya dan mereka sudah berteman sejak SMA. Keduanya bersekolah di SMA khusus laki-laki di Seoul. Kira-kira sudah lebih dari 2 tahun hubungan pertemanan ini.

"Dari Hyejung lagi?" tanya Jaehyun memulai pembicaraan di antara dua mahasiswa baru itu. Ia lalu mempertanyakan susu kotak yang ada di samping Hun dan seolah-olah tidak pernah disentuhnya.

"Ya," jawab Hun singkat tanpa mengalihkan perhatiannya. Walaupun pandangannya ke buku, ia mengetahui hal apa yang ditanyakan Jaehyun.

"Sampai kapan kau akan begini? Padahal menurutku dia cantik dan juga baik," tanya Jaehyun lagi dengan perasaan ingin tahu. Selama ini, ia mengenal Hun sebagai orang yang cuek kepada siapa saja.

"Kalau kau tertarik mengapa bukan kau saja yang mendekatinya," jawab Hun yang membalikkan pertanyaannya. Ia tampak tidak tertarik dengan pembicaraan ini. Pandangannya masih mengarah ke buku.

Jaehyun mendesah. Ia menatap Hun yang sama sekali tidak tertarik dengan wajah tidak semangat. Soal perdebatan sebelumnya, sahabatnya itu memang pandai memelintir kalimatnya. "Memang aku tak bisa berharap banyak darimu. Kuharap kau tidak akan begini sampai usiamu 80 tahun," keluhnya.

Hun tersenyum simpul. Sudut bibirnya terangkat. Senyumnya hanya terlihat dalam waktu singkat saja sebelum ia kembali memperlihatkan wajah dinginnya. Dari sekian orang, yang bisa membuatnya tersenyum dan tertawa adalah Jaehyun. Lelucon konyolnya berhasil membuatnya tergelak. "Jangan konyol," ujarnya singkat.

Berbeda dengan Hun, Jaehyun cenderung memiliki sifat dan kepribadian cerah. Ia seorang yang periang. Ia selalu memperlihatkan senyum ramahnya kepada siapa saja, bahkan orang seperti Hun juga disapa. Senyumnya yang mengembang hingga sudut matanya hampir menghilang adalah salah satu keunikannya. Seperti yang baru saja ia lakukan. Ia menyapa seseorang di seberangnya dengan nada ceria.

Tidak lama kemudian setelah Jaehyun menyeruput susu cokelat yang seharusnya diberikan kepada Hun, Nayeon datang dan ikut bergabung dengan dua lelaki itu. Ia menyapa mereka terlebih dahulu, namun hanya Jaehyun yang menjawab sapaannya. Ia duduk di sebelah kiri Hun yang tampak tidak peduli kehadirannya.

"Kau masih ingat 'kan temanku yang kemarin kubicarakan denganmu?" tanya Nayeon yang kemudian memulai pembicaraan dengan dua lelaki itu. Tidak seperti para gadis di kelasnya yang terkesan malu-malu, ia adalah orang yang sering bergabung dengan mereka bahkan ia tidak peduli sikap dingin Hun.

"Teman SMA-mu, bukan?" tanya Jaehyun kembali.

"Benar, yang namanya Jin Sangah," jawab Nayeon membenarkan pertanyaan Jaehyun. Ia lalu mengarahkan pandangannya ke Hun dan mengajaknya bicara. "Dia bilang dia setuju untuk dikenalkan kepadamu," tambahnya.

✅Jinx : The Great Destroyer | BTOB x OC x N.Flying FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang