2: Fire Tteokbokki

71 6 63
                                    

Pada malam minggu ketiga musim semi yang baru saja menyapa Bumi belahan utara, Sangah kembali menyibukkan dirinya di depan laptop dan bertempat di kediamannya bernama Apartemen Yonhee. Sebuah situs web Hanfiksi ditampilkan melalui akun menulisnya. Sangah yang kebetulan ingin membuka situs tersebut melihat ada sebuah notifikasi baru.

Layar notifikasi ditampilkan. Terlihat seluruh komentar dan tombol hati yang diterimanya, namun daftar teratas menampilkan pengguna bernama 'Fire Tteokbokki' yang memberi sepatah kata untuknya. Sangah yang melihat pengguna tersebut meninggalkan komentar di akunnya segera mengarahkan kursor untuk membukanya.

Fire Tteobokki
Sudah kuduga, Jin Fairy-nim. Aku selalu mendukungmu dari awal. Tetap semangat dan karyamu selalu kunantikan^^

Komentar yang ditinggalkan akun tanpa identitas jelas tersebut membuat raganya seolah dibawa terbang ke angkasa. Sangah melayang di langit yang tingginya tidak terkira. Lubuk hati kecilnya seperti ingin berteriak kegirangan. Mulutnya ingin bersorak, namun menahannya dengan sekuat tenaga agar tetap terkawal. Ia menutup mulutnya dengan antusias.

Pengguna akun yang tidak diketahui asal-usulnya merupakan pembaca setianya. Dari awal ia menerbitkan fiksi penggemarnya, 'Fire Tteokbokki' adalah orang yang pertama memberi tombol hati dan meninggalkan komentar di tiap bagian. Kehadiran pengguna akun ini adalah hal yang berharga baginya karena dia selalu setia meninggalkan komentarnya dari awal.

Namun jika ditanyakan apakah Sangah ingin mengenal lebih jauh dengan pengguna itu, Sangah mungkin akan menolak menjawabnya. Hal itu karena ia tidak ingin tahu lebih jauh dengan kehidupan pribadi para pembacanya.

Secara teknis, ada dua orang yang membawa pengaruh besar bagi Sangah. Pertama Kim Nayeon yang selalu merekomendasikan karyanya kepada semua teman sekolahnya. Kedua akun 'Fire Tteokbokki'. Tetapi Nayeon sedikit terlambat karena akun itu meninggalkan jejaknya terlebih dulu. Sebagai penulis, ia merasa termotivasi karena pembacanya yang bahkan tidak tahu di belahan Bumi bagian mana sekarang.

Beberapa saat setelah membaca komentar tersebut, Sangah mengarahkan kursornya menuju kolom komentar yang sebentar lagi diisi oleh balasannya. Ia kemudian mengetikkan beberapa kalimat dengan jari-jemarinya yang melaju cepat seperti angin. Dalam waktu singkat, balasannya berhasil dikirimkan.

Jin Fairy
Terima kasih karena sudah meninggalkan jejak di ceritaku. Kudo'akan agar kamu sehat selalu di manapun kamu berada. Selamat malam^^

Setelah balasan komentarnya berhasil di-posting, Sangah segera mematikan laptopnya hingga layarnya hilang dan gelap. Setelah itu ia menutupnya secara perlahan. Ia bersiap tidur kembali untuk menyambut hari barunya di sekolah. Juga ia akan melalui malam panjang yang penuh dengan bintang di atas langit.

Dalam do'a sebelum tidur, Sangah berniat akan selalu bersedia menghadapi hari esok yang melelahkan. Pergi ke sekolah pada pagi hari, mengikuti kelas tambahan pada sore hari, dan pulang pada malam hari. Bahkan malam ini ia menyempatkan membuka laptop di sela-sela belajarnya. Hari yang panjang akan menyambutnya dengan senyum simpul.

*

Pagi musim semi kembali menyapa Bumi bagian utara. Salju musim semi yang turun pada seminggu lalu membawa suasana sejuk dan menenangkan saat matahari baru menunjukkan eksistensinya. Es yang menempel pada pohon sakura dan bergumpal perlahan mencair. Hawa dinginnya masih terasa bahkan setelah hujan salju turun.

Di SMA Seodae, pintu gerbang terbuka lebar untuk menyambut penduduknya yang akan menimba ilmu. Murid-murid dari berbagai kalangan turun dari mobil. Ada juga yang datang dengan berjalan kaki. Sekolah itu mulai ramai menjelang bel masuk berbunyi. Kurang lebih 5 menit lagi, pelajaran pertama akan dimulai.

✅Jinx : The Great Destroyer | BTOB x OC x N.Flying FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang