22: Terbongkar

21 3 5
                                    

Satu hari berikutnya, Changsub yang siang ini menggunakan kaus berlengan hingga sepanjang siku warna hitam dan celana jeans menyusuri jalan kecil dari gedung Perguruan Tinggi Ekonomi dan Akuntansi. Ia membawa tas punggung yang digantung di bahu. Selain dirinya, ada juga mahasiswa lain dari gedung yang sama. Jalan kecil ini sebagai satu-satunya jalan menuju jalan raya. Lelaki itu sedang menuju halte bus.

Dari gedung fakultas hingga ke jalan raya setidaknya membutuhkan sekitar 20 menit perjalanan. Kawasan Universitas Yonsei memang luas dan setidaknya membutuhkan berhektar-hektar tanah untuk membangunnya. Ada banyak gedung lain yang dibangun di dalam kawasan kampus ini. Tidak hanya dibangun di kawasan Seodaemun, Yonsei juga memiliki kampus khusus mahasiswa Internasional di Incheon.

Siang ini, ia baru saja menyelesaikan perkuliahan yang dimulai dari jam 10 pagi. Kelas berakhir saat waktu makan siang tiba. Hari ini, ia tidak memiliki banyak kelas yang diikuti dan punya waktu kosong hingga malam. Hari ini juga ia tidak memiliki rencana apapun yang bisa menjadi alasan agar tidak selamanya menetap di asrama. Ia hanya ingin berjalan-jalan di luar tanpa arah seperti anak kecil dan menghabiskan waktu sampai malam tanpa tujuan.

Oleh karena ia tidak memiliki rencana, maka ia terlebih dahulu melangkahkan kaki menuju halte bus. Mungkin setelah naik bus, ia akan menemukan tujuannya. Tidak ada orang lain yang bisa menemaninya. Jooheon yang sekelas dengannya pagi itu pergi bersama kekasihnya setelah kelas usai.

Ketika perjalanan hampir tiba di halte, ia menghentikan langkahnya. Pandangannya mengarah ke seorang gadis yang berdiri di halte dan menunggu kedatangan seseorang. Sosok yang dikenalinya terlihat sekilas dari samping. Gadis dengan panjang rambut mencapai atas pinggang itu memunggunginya, namun ia sangat mengenalinya. Dia Sangah―gadis yang membuatnya tidak bisa berhenti memikirkannya.

Sangah yang siang ini menunggu di halte bus mengenakan dress tanpa lengan sepanjang lutut dan rambut tergerai sedang mengedarkan pandangan ke jalan raya. Tas sandang yang biasa dibawanya saat ke kampus disampir di bahu. Di tangan kanan, ia menggenggam ponsel. Keberadaannya di halte terlihat sedang menunggu seseorang yang akan datang.

Changsub yang mengamatinya dari jauh di belakang terpaku dan terdiam membisu. Siang ini, Sangah kelihatan jauh lebih bersinar dibandingkan sinar mentari musim panas yang kebetulan cuacanya sangat cerah. Baginya, setiap hari gadis itu kelihatan cerah dan mampu menerangi hati yang seakan-akan ditutupi awan mendung.

Sedetik kemudian, Sangah mengembangkan senyumnya. Tatapannya mengarah ke sisi kanan dari sudut pandangnya. Sorot matanya melukiskan kebahagiaan yang turut dirasakan di dalam dada. Bersamaan dengan itu pula, ia melambaikan tangan ke udara. Changsub yang merasa asing dengan pemandangan itu mengalihkan pandangan ke arah yang dituju.

Di seberang Sangah―dari sudut pandangnya―seorang laki-laki berkulit putih dan berkaus hitam lengan pendek membalas lambaian tangan dan tersenyum. Lelaki berkacamata itu kemudian menghampirinya. Sorot matanya terlihat akrab dengan gadis itu. Dari sudut pandang Changsub, mereka saling mengenal. Ia mulai bertanya-tanya di dalam pikirannya. Mungkinkah dia ... Cha Hun?

Benar saja, lelaki berkacamata itu menghampiri Sangah dan berhenti di hadapannya. Mereka kemudian membicarakan sesuatu. Sangah sesekali mengangguk-anggukkan kepala. Sesekali juga ia mengembangkan senyum dan memperlihatkan barisan gigi putihnya. Sesekali juga ia tertawa atas sesuatu yang menurutnya menarik dan lucu.

Ingin saja rasanya Changsub membuang muka dan memalingkan wajahnya. Perasaannya kini sedang memanas. Rasanya ada yang sengaja membakar hati dan membakar kota pikirannya. Raut wajahnya berubah masam seiring dengan keakraban itu. Bibirnya cemberut terbakar api cemburu. Salah satu tangannya mengepal dengan erat. Perasaan itu semakin menguasai pikiran dan hatinya. Kedekatan mereka menjadi hal yang memuakkan baginya.

✅Jinx : The Great Destroyer | BTOB x OC x N.Flying FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang