"emm san" panggil Reyvan
"iya? Ada apa rey?" tanya Sania
"aku bosen deh disini mulu" Ucap Reyvan yang sudah mulai bosan dengan suasana ruangan nya
"Ya ampun ternyata pacar aku udah mulai bosen nih, yaudah nanti aku tanya ke suster dulu ya kamu udah boleh diajak keluar ruangan atau belum" Ucap Sania
"heh, emang kamu mau ngajak aku kemana?" tanya Reyvan mulai panik
Sania pun beranjak dari duduk nya dan mulai mengambil langkah menuju ruang perawat
"San, mau ngajak aku kemana si? San!! Astaga" Keluh Reyvan yang tidak dihiraukan oleh Sania
----
Di apartemen milik keluarga Reyvan tampak orang tua Rey yang sedang menyiapkan hidangan untuk calon menantu kesayangan nya, Yap! Siapa lagi jika bukan Sania
"Mah, jangan lupa dibawain pizza ya nanti" Ucap papah nya Reyvan
"oiya! Sania suka banget sama pizza, nanti sambil jalan ke rumah sakit kita mampir beli pizza ya pah" Sahut mamah nya Reyvan
---
"Haii Rey!!! Liat deh aku bawain ini buat kamu" Ucap Sania yang dengan sangat semangat membawa sebuah kursi roda masuk kedalam ruangan
"lho, lho, lho! Kamu ngapain bawa kursi roda san? Emang kamu lupa cara jalan?" tanya Reyvan sembari menahan tawa karena melihat tingkah lucu sang kekasih
"ish, tadi aku baru selesai izin sama para suster, dan kata mereka kamu boleh kok jalan-jalan ke taman asalkan pake kursi roda, supaya kamu ga kecapean" Sani menjelaskan dengan panjang lebar kali tinggi
"Ya ampun gemesin banget si pacar aku" Ucap Reyvan
"Astaga... Apa nih? Kok ada kursi roda segala?" tanya Alina yang baru saja selesai membeli snack untuk Sania dan Reyvan
"mau jalan-jalan atau kabur nih?" Sambung Glen yang ikut kebingungan melihat tingkah kedua adik nya
"gatau tuh si Sania, tiba-tiba masuk bawa kursi roda" Ucap Reyvan
Sania pun melotot kearah Reyvan, tatapan sania begitu tajam seakan ingin menerkam kekasih nya
"iiihhh!!! Pada ribet deh! Aku itu mau ngajak Rey ketaman karena tadi dia bilang kalau bosen diruangan terus" Oceh Sania yang merasa kesal karena ditertawakan oleh Glen, Reyvan dan Alina
"kamu juga!" Sambung Sania seraya menatap tajam Reyvan
"kok aku?" tanya Reyvan meledek Sania
"iyalah, aku ngelakuin ini demi kamu lho, eh malah kamu ledekin" sahur Sania, Sania pun menekuk wajah nya.
Ekspresi ini membuat tingkat keimutan Sania seketika naik dengan drastis karena Pipi chubby nya terlihat semakin mengembang.
"jangan ngambek terus dong adek, nanti cantik nya ilang" Ucap Glen seraya menekan-nekan pipi sang adik
"kakak gemes banget liat kamu cemberut kayak gini" Sambung Glen yang semakin menjadi-jadi memainkan pipi sang adik yang terasa seperti squishy
"SAKITTT!!" Ucap Sania seraya melepas tangan sang kakak dari kedua pipi nya
"udah deh jangan pada ribet" Sambung Sania, ia pun segera mengandengan tangan Reyvan dan membantu Reyvan untuk turun dari tempat tidurnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTU (SEGERA TERBIT!)
Teen FictionIni adalah kisah tentang dua insan yang saling mecinta namun terhalang dinding yang cukup tinggi, mereka belum menemukan cara untuk menghancurkan dinding itu... Sampai suatu ketika, Glen, Alina dan Rayya yang merupakan Kakak, Adik dan sahabat terbai...