Dinding Berikutnya

345 70 0
                                    

Sudah satu minggu hari bahagia Reysan dan GlenJihan berlalu, aura kebahagiaan masih terpancar diwajah mereka berempat

Di lain sisi, sudah satu minggu pula Varo berada dalam alam bawah sadar nya, dengan menggunakan alat medis lengkap, dengan setia Zela berada di samping Varo menanti Varo membuka mata

"Var, aku baru pulang kerja nih, maaf ya udah buat kamu nunggu lama" Ujar Zela yang baru saja tiba

----

"Kak san!" panggil Alina yang menemani Sania melakukan syuting

"apaan?" tanya Sania seraya berjalan menghampiri Alina

"udah kelar belum? Aku ngantuk banget tau" Sahut Alina, ia mendongak kan kepalanya menghadap langit yang sudah gelap karena menginjak tengah malam

Sania pun mengusap kepala Alina dengan lembut

"udah kok, yuk pulang!" ajak Sania

"ternyata gini rasanya punya kakak ipar artis" Gerutu Alina seraya berjalan menuju mobil

----

"banyak amat si nyamuk nya" keluh Ansel yang kini mendekam di dalam jeruji besi

"namanya juga penjara, kalau mau enak tidur di hotel" timpal salah satu narapidana

'ini semua karena Reyvan dan Glen' umpat Ansel dalam hati

----

Mobil yang di Kendari oleh Sania kini sudah masuk ke area komplek rumahnya

"Kak" panggil Alina yang dijawab 'hem' oleh Sania

"besok jadi ke rumah sakit sama Kak Rey?" tanya Alina

"jadi dong, kamu mau ikut?" tanya Sania seraya memberhentikan mobilnya yang sudah tiba di depan rumah nya dan Alina

Alina pun menggeleng seraya mengeluarkan kotak berwarna biru dari dalam tas nya

"Apa itu?" tanya Sania

"ini kalung, rencananya kalung ini seharusnya jadi milik Zela" Ujar Alina yang mengeluarkan kalung itu dari kotak

Sania mengambil kalung indah itu dari tangan Alina

"cantik banget Al" ujar Sania yang terus memperhatikan detail kalung tersebut

"kenapa ga dikasihin ke Zela?" tanya Sania

Alina kembali memasukkan kalung itu ke dalam kotak

"Kan Zela nolak Varo kak, jadi Varo belum sempet untuk ngasih kalung ini ke Zela, ditambah sekarang Varo masih koma, mana mungkin kalung sampai ketangan Zela" Ucap Alina

Tiba-tiba saja satu ide muncul dikepala Alina

"Haa!!" Pekik Alina

"titip ke kakak aja ya, besok kakak kasihin ini ke Zela" Alina menyodorkan kotak biru ke tangan Sania

*tok.. Tok.. Tok.. *

Seseorang mengetuk kaca mobil Sania

"dari tadi kakak tungguin depan gerbang eh malah ngerumpi" Ujar Glen yang ternyata sudah menanti kepulangan sang Adik di depan gerbang

RESTU (SEGERA TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang