"ini kayaknya cocok deh sama lo" Ucap Zela seraya memberikan sebuah kemeja dan kaos untuk digunakan oleh Varo
"ganteng banget dong nanti gua kalau pake begituan" Sahut Varo
"nyenyenye" timpal Zela
"udah ni pegang, gua mau nyari celana dulu buat lo" Ucap Zela sambil berjalan ke arah celana
"Yes!! Terimakasih kobangan" umpat Varo karena hari ini bisa jalan-jalan berdua dengan zela, meski harus melewati beberapa kejadian menyebalkan
"Varo sini! Gua udah dapet celana nya" teriak Zela
----
Pekerjaan kedai sudah selesai, semua karyawan pun sudah tiba berarti ini saat nya Rayya membantu Alina mengerjakan tugas kuliah nya
"Rayya" panggil Alina
"Kak Rey lagi garap project besar lho" Sambung Alina
"terus kenapa? Kan udah biasa" Sahut Rayya dengan santai
"kali ini beda, soalnya lawan kak rey adalah kak Ansel" Jawab Alina, Rayya yang semula meneguk air minum pun spontan tersedak mendengar ucapan Alina
"kok Rey nekat banget? Ngalahin perusahaan Ansel susah banget lho" Sahut Rayya
"kak rey itu mau buktiin ke keluarga om Arhan kalau Kak rey bisa kok memperbaiki kesalahan masa lalu yang di lakuin papah" Jelas Alina
"tapi ini nekat banget lho" Ucap Rayya
----
"kamu gapapa nih lama-lama ketemu sama aku?" Reyvan dan Sania kini sedang berada di rooftop kantor menikmati suasana istirahat berdua
"gapapa Rey, disini kan ga ada papah mamah dan juga ga ada Ansel si tukang ngadu" Sahut Sania
"aku bisa ga ya ngalahin perusahaan Ansel dalam project ini?" tanya Reyvan
"Bisa dong, kamu kan hebat!!" Sahut Sania memberi semangat pada Reyvan
"kalau aku gagal pasti papah kamu makin benci sama aku, makin mandang aku sebelah mata" Balas Reyvan dengan nada pasrah
"apaansih, malah menurut aku ya papah itu salah lho" Ucap Sania
Reyvan pun mengerutkan dahinya, ia merasa bingung dengan ungkapan yang terlantar dari mulut kekasih nya
"salah apanya?" tanya Reyvan
"Ya salah, karena kan itu masalah antara papah kamu sama papah aku, terus kenapa kita yang kena imbas? Kan saat masalah itu terjadi kamu belum gabung ke perusahaan kamu" Ungkap Sania yang membuat Reyvan menarik nafas panjang
"yang namanya bisnis emang kejam san, udah lha terima takdir aja" Sahut Reyvan
"oiya, tadi kamu bilang mamah papah kamu lagi bagus mood nya, kenapa? Tumben banget" Tanya Reyvan
Sania meminta agar Reyvan mendekatkan telinganya
"Kak Glen mau ngelamar kak Jihan" Bisik Sania
"Serius?!" Ucap Reyvan dengan volume suara tinggi
"sssuuttttt" Sania memberi kode agar Reyvan menurunkan volume suaranya
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTU (SEGERA TERBIT!)
JugendliteraturIni adalah kisah tentang dua insan yang saling mecinta namun terhalang dinding yang cukup tinggi, mereka belum menemukan cara untuk menghancurkan dinding itu... Sampai suatu ketika, Glen, Alina dan Rayya yang merupakan Kakak, Adik dan sahabat terbai...