Hari ini toko Jihan cukup ramai setelah launching beberapa model hijab dan busana terbaru...
Ia memperhatikan antusias para pembeli dari lantai dua, senyum nya terukir sangat indah diwajah Jihan
*Cling*
Nontifikasi pesan masuk di ponsel Jihan-Glen-
'saya di depan, mau masuk rame banget'Jihan pun segera turun menuju parkiran tokonya untuk menghampiri Glen
*tok.. Tok.. Tok*
Jihan mengetuk kaca mobil Glen
"masuk aja, ayok!" ajak Jihan
"Rame banget malu" Tolak Glen
"kan ini toko saya, kenapa harus malu?" Tany Jihan
Sania senyum-senyum sendiri menyaksikan sang kakak yang bertemu pujaan hatinya
"saya tunggu disini aja" Ucap Glen
"koper kamu berat, saya ga kuat" Balas Jihan
Jihan pun melihat ke arah Sania
"adeknya Glen ya?" tanya Jihan dengan Ramah
"iya kak, aku Sania" jawab Sania sambil mengulurkan tangan
"Hai Sania, aku Jihan" Ucap Jihan seraya menjabat tangan Sania
"kakak kamu ga mau masuk nih, mending kamu aja deh yang masuk" ajak Jihan yang disetujui oleh Sania
Sania pun keluar dari mobil dan berjalan masuk bersama Jihan
"lho? Kok gua jadi tukang parkir si" keluh Glen
Ia pun segera keluar dari mobilnya
"tunggu!!" Sorak Glen
Sania dan Jihan pun saling tertawa ringan melihat tingkah Glen
"saya fikir kamu betah jadi tukang parkir" Ledek Jihan
----
"kak Rey, menurut kakak gimana cara naklukin hati om Arhan dan Tante Lisa?" tanya Alina
"lewat doa" jawab Reyvan dengan sangat santai, sambil mengendarai mobilnya
"ih doa doang tapi ga usaha mah zonk kak!" Sahut Alina
"terus kakak harus ngapain? Semalem kakak negor om Arhan aja langsung diomelin, boro-boro mau usaha" Oceh Reyvan
"kakak kan sekarang ikut andil tuh di perusahaan Papah, kenapa kakak ga buat kontribusi baru supaya om Arhan tertarik lagi kerja sama dengan keluarga kita, dan kita bisa bayar kesalahan kita dimasa lalu kan" Jelas Alina memberi ide cemerlang untuk Reyvan
----
"waahh!! Keren keren banget produk baru nya!!!" sorak Sania sepanjang mereka berjalan menuju kantor atas
"btw, langsung dipake nih Outer nya? Cantik lho, cocok di kamu" Ucap Jihan memuji penampilan Sania
"jangan dipuji nanti ke Pede-an dia" Sahut Glen dari belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTU (SEGERA TERBIT!)
Подростковая литератураIni adalah kisah tentang dua insan yang saling mecinta namun terhalang dinding yang cukup tinggi, mereka belum menemukan cara untuk menghancurkan dinding itu... Sampai suatu ketika, Glen, Alina dan Rayya yang merupakan Kakak, Adik dan sahabat terbai...