Satu Hari Bersama Kamu

301 77 0
                                    

Sani sudah rapih dengan tunik hitam dan sepatu putih nya

"mau kemana san?" tanya mamah

"ada deh, mamah tenang aja ya" jawab Sania seraya berlari keluar rumah

"jangan aneh-aneh Sania!" Ujar mamah

"iya mah siap!" Sahut Sania dari jauh

Reyvan sudah menanti Sania di depan komplek, ia berkali-kali melihat kearah spion menantikan kehadiran Sania, padahal rumah mereka berhadapan tapi karena ReStu nya tidak berpihak pada mereka jadi Reyvan haru menunggu Sania di depan Komplek agar aman

"haii" sapa Sania dengan nafas yang tercengap-cengap

"capek bu? Mau boba?" ledek Reyvan

"buruan jalan keburu diliat mamah lho" Sahut Sania

Reyvan pun menghidupkan mesin mobil nya dan mulai melaju keluar dari komplek

----

"Jihan, Bunda bikin salad lagi nih, kamu bawa ya" pinta Bunda seraya menyiapkan salad untuk dibawa oleh Jihan

"gausah bun, di toko banyak banget makanan" tolak Jihan

"emang ini buat kamu?" tanya Bunda

"ha? Buat siapa emang?" tanya Jihan

"buat menantu Bunda, pasti dia bakal nyamperin kamu ke toko, bunda nitip ya" Bunda menjawab dengan semangat, terlihat dari raut wajahnya sepertinya Bunda sangat menerima Glen dengan sepenuh hati

"Aduh Bunda, hari ini Glen sibuk banget lho, dia pemotretan dimana-mana" Alibi Jihan

"gitu ya? Jadi dia ga ke toko kamu?" tanya Bunda dengan nada sedih

Jihan pun bingung harus apa, disatu sisi ia sangat yakin jika hari ini Glen tidak akan menemui nya setelah pertengkaran semalam.

Namun disisi lain ia tidak ingin mengecewakan Bunda nya

"yaudah sini Jihan bawa, nanti Jihan suruh Glen ke toko kalau dia sempet" Jawab Jihan

----

Glen sedang berkumpul bersama Rayya dan Alina

"Gila si bisa-bisa nya dia boong sama bokap dan nyokap gua soal project sebesar ini!" Oceh Glen setelah membaca berkas yang diberikan oleh Alina

"boong? Maksud lo?" tanya Rayya

"lusa gua dan Sania ikut dinner sama keluarga nya om dewa dan disitu Ansel bilang kalau project ini ga begitu besar keuntungan nya" jelas Glen

"semalem gua juga nemu kelicikan laen di Ansel Group" Sahut Alina

Semua pasang mata pun serentak menoleh ke Alina

"dokumen yang dicopy itu ada dua dengan nominal yang beda" jawab Alina

"Ansel emang licik" Sambung Varo yang tiba-tiba datang ke rumah Alina

Pernyataan Varo barusan mampu membuat Alina, Glen dan Rayya terkejut

"semalem gua denger percakapan dia dan Zela di restoran" Sambung Varo lagi

RESTU (SEGERA TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang