Congrats Sania

328 85 3
                                    

"Sania, kamu dipanggil ke dalam" panggil salah staf yang bertugas disana

"di panggil lagi mas?" tanya Sania, Casting nya telah usai ia baru saja melangkahkan kaki keluar ruangan namun pihak panitia memanggilnya lagi

"permisi" Ucap Sania seraya memasuki ruangan Casting

"Sania ya?" tanya salah panitia memastikan

"iya pak" jawab Sania

"kamu lolos, selamat ya!" Ucap Panitia itu

Sania pun terkejut bukan main mendengar pengumuman ini

"diterima pak?" tanya Sania yang tak percaya

"iya, acting kamu bagus banget! Selamat ya Sania" Jawab panitia itu meyakinkan Sania

----

"jadi perusahaan Reyvan yang jadi lawan gua" Umpat Ansel setelah mengetahui jika lawannya adalah Reyvan Group

"gua ga akan biarin lo menang Rey, jangan harap lo bisa bahagia jika ngelawan gua" Sambung Ansel dengan geram

Ia pun menghubungi Zela untuk diajak bertemu siang ini, namun Zela menolak karena siang ini ia masih menjalankan tugas

'malem bisa?' tanya Ansel

'bisa' Sahut Zela dari telfon

----

Rayya masih fokus di depan layar laptop, kali ini kemampuannya dalam bidang teknologi nya sangat digunakan dengan maksimal

"Ray, kamu yakin ini berhasil?" tanya Alina

"semoga aja, ini aku masih nyari bukti-bukti valid tentang masalah ini" Sahut Rayya

----

Sore hari disebuah caffe terdapat sepasang kekasih yang sedang bercengkrama berbagi cerita tentang hati ini

"Serius? Kamu diterima?" tanya Reyvan dengan antusias

"serius Rey, aku mimpi ga sih?" tanya Sania memastikan

"bangga deh sama kamu" Ucap Reyvan dengan tatapan hangat dan senyuman manis

"biasa aja, jago banget bikin anak orang salting" Oceh Sania sambil menampol wajah Reyvan

"kok ditampol si, pacar kamu lho ini" Ujar Reyvan meledek Sania

"abis nya kamu bikin aku baper, nanti kalau atap caffe nya jebol gimana?" tanya Sania

"kenapa jebol?" Reyvan bertanya balik pada Sania

"Ya karena aku kebawa perasaan sampek ke langit" Sahut Sania dengan polos

"heeee dodol banget pacar aku" Timpal Reyvan yang gemas dengan tingkah kekasihnya itu

----

"Kamu sering makan disini?" Tanya Glen pada Jihan

"iya, ini salah tempat favorit aku kalau lagi dirumah" Jawab Jihan

Mereka sedang duduk di gazebo yang berada di taman belakang rumah Jihan

"Sayang, liat nih Bunda bawa apa" Sorak Bunda seraya membawa sesuatu dikedua tangannya

RESTU (SEGERA TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang